JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior Media Survei Nasional (Median) Ade Irfan Abdurrahman mengatakan, Ridwan Kamil bisa menjadi kuda hitam dalam Pemilihan Presiden 2024.
Ade menyebut, Gubernur Jawa Barat itu memiliki potensi sebagai capres alternatif yang bisa dimunculkan oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari PPP, PKB, dan Golkar.
"Terlihat kuda hitam capres alias capres alternatif terutama dari poros KIB ialah Ridwan Kamil," ujar Ade saat konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: Tiga Besar Cawapres Favorit Menurut Median: Ridwan Kamil, AHY, Sandiaga
Potensi capres alternatif tersebut dikuatkan dengan hasil survei Median terkait capres 2024.
Ridwan Kamil menempati urutan keempat dengan elektabilitas 9 persen.
Sementara itu, urutan tiga besar masih ditempati Prabowo Subianto 20,5 persen, Ganjar Pranowo 18,9 persen, dan Anies Baswedan 17,9 persen.
Hasil survei tersebut merupakan jawaban responden atas pertanyaan "Jika saat ini pilpres siapakah calon presiden yang anda pilih."
Elektabilitas Ridwan Kamil juga terlihat di posisi pertama untuk kategori calon wakil presiden favorit.
Baca juga: PAN Ungkap Alasan Dukung Ganjar-Erick Jadi Capres-Cawapres 2024
Ia meraih 16,9 persen suara responden dengan pertanyaan "Jika saat ini pilpres, siapakah calon wakil presiden yang Anda pilih?"
"Cawapres paling favorit sementara ini ialah Ridwan Kamil. Lalu diikuti Agus Harimurti Yudhoyono 10,0 persen, Sandiaga Uno 6,5 persen dan Muhaimin Iskandar 6,0 persen," tutur Ade.
Adapun metodologi survei menggunakan layanan internet di media sosial dengan rancangan non-probabiilty sampling.
"Kuesioner disebarkan melalui media sosial Facebook dengan target penggunaan aktif Facebook berusia 17-60 atau usia pemilih," kata Ade.
Baca juga: Tiga Besar Cawapres Favorit Menurut Median: Ridwan Kamil, AHY, Sandiaga
Form pertanyaan disebar secara proporsional terhadap populasi dan tersebar di akun Facebook di 38 provinsi.
Hasilnya, terkumpul 400 responden yang tersebar di 38 provinsi yang diambil tanggal 22-26 Februari 2023.
"Hasil survei dimaksud untuk menggali persepsi pengguna media sosial atau netizen Karena sampel adalah pengguna media sosial, maka survei tidak dimaksud untuk memberi gambaran persepsi populasi secara keseluruhan," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.