Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tuding Istana Abaikan Masukan Lemhannas soal Pensiun Panglima TNI dan KSAD yang Mepet Pemilu

Kompas.com - 25/02/2023, 22:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat Rizki Natakusumah menuding Istana mengabaikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dengan menganggap masukan dari mereka tidak penting, khususnya terkait penetapan Panglima TNI.

Hal ini terkait masa pensiun Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang dianggap tidak ideal lantaran mepet dengan Pemilu 2024.

"Keamanan negara jadi pertaruhan kalau Lemhannas dianaktirikan Istana menjelang keputusan penting seperti penetapan panglima seperti ini," ujar Rizki saat dimintai konfirmasi, Sabtu (25/2/2023).

Baca juga: Pergantian Panglima TNI Dikaitkan dengan Pemilu, Pengamat: Kita Harus Move On dari Orde Baru

"Masukan Lemhannas kemarin sepertinya dianggap tidak penting oleh Istana, sehingga masa pensiun panglima dan KSAD jadi terlalu mepet dengan waktu kampanye," sambung dia.

Rizki menilai, masa transisi kepemimpinan TNI pada periode kritis seperti kampanye di tahun pemilu serentak akan mengganggu kesiapan TNI dalam mendukung pengamanan negara selama tahun politik.

Padahal, kata dia, seharusnya pemerintah sadar bahwa Pemilu 2024 merupakan peristiwa penting dan debut bagi penggabungan beberapa level pemilu, sehingga tingkat risiko ancaman keamanan bakal lebih tinggi.

"Jangan sampai pemerintah mengganggu performa TNI yang sudah memiliki penilaian positif oleh masyarakat sebagai lembaga yang paling dipercaya masyarakat," tutur dia.

Menurut Rizki, penilaian Lemhannas sebagai lembaga kajian publik yang punya sumber daya yang memadai dan pemikir-pemikir ulung seharusnya didengar oleh Istana ketika hendak memutuskan calon Panglima TNI.

Baca juga: Tak Masalah Pensiun Panglima TNI dan KSAD Mepet Kampanye, PKS: Tak Perlu Undur Masa Pensiun, apalagi Pemilu

Dia menekankan, masukan dari Lemhannas seharusnya menjadi salah satu elemen penting dalam penetapan calon Panglima TNI sebelum dilaksanakannya uji kelayakan di DPR.

Proses penetapan calon Panglima TNI sepenuhnya berada di tangan presiden. Sedangkan DPR hanya memberikan masukan.

"Maka sudah seharusnya Lemhannas disertakan oleh presiden agar antisipasi kesiapan TNI masa pemilu sudah bisa disiapkan sedini mungkin. Kalau sekarang baru mau disiapkan, pasti nantinya rencana persiapan tidak ideal," imbuh Rizki.

Sebelumnya, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan, pensiunnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, tidak ideal.

Sebab, pensiun Yudo dan Dudung mepet dengan kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Keduanya akan purnatugas pada November 2023.

Baca juga: Dikaitkan dengan Pemilu, Pergantian Panglima TNI dan KSAD Dinilai Pantik Persepsi Negatif

Idealnya, menurut Andi, pergantian kedua pejabat itu dilakukan tiga bulan sebelum kampanye pemilu.

“Tidak ideal karena kedua pejabat bintang empat itu pensiun pada saat kampanye pemilu sudah terjadi, sudah dilakukan. Ya idealnya pergantiannya tiga bulan sebelum kampanye pemilu mulai karena kemudian harus terlibat dalam operasi pengamanan,” ujar Andi dalam acara forum komunikasi di Kantor Lemhannas, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Oleh karena itu, Andi menyarankan agar Mabes TNI dan Mabes AD segera menyiapkan transisi kepemimpinan dari sekarang.

“Maka Mabes TNI dan Mabes AD sudah harus disiapkan mekanisme transisinya, sehingga operasi pengamanan terpadu yang nanti dilakukan oleh TNI-Polri tetap bisa berjalan pada saat transisi kepemimpinan ini dilakukan pada bulan November 2023,” kata Andi.

Baca juga: Pengamat Heran Pergantian Panglima TNI dan KSAD Dikaitkan dengan Pemilu

Adapun usia pensiun perwira tinggi TNI yaitu 58 tahun.

Merujuk aturan itu, usia Yudo akan memasuki 58 tahun pada 26 November 2023. Sementara Dudung bakal memasuki usia 58 tahun pada 19 November 2023.

Di sisi lain, kampanye Pemilu 2024 akan dimulai pada 28 November tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com