Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Klaim Koalisi Perubahan Memicu Koalisi Lain Segera Umumkan Figur Capres

Kompas.com - 22/02/2023, 22:00 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan, bakal Koalisi Perubahan ingin menjadi pemicu koalisi partai politik (parpol) lain segera mengumumkan figur calon presiden (capres).

Menurut dia, bakal Koalisi Perubahan telah selangkah lebih maju dibandingkan koalisi lain. Sebab, telah mengumumkan capresnya yaitu, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Semoga dengan adanya trigger dari Koalisi Perubahan ini, dua atau tiga embrio koalisi yang lain itu juga menyegerakan (pengumuman capres),” sebut Jansen ditemui di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Temui Paloh, AHY Sebut Nasdem-Demokrat Terdepan Tolak Sistem Proporsional Tertutup

Ia mengatakan, bakal Koalisi Perubahan tak mau terlalu lama menunda pengusungan Anies karena telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) sebesar 20 persen kursi DPR RI.

Selain Demokrat, bakal koalisi juga diisi oleh Partai Nasdem serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Maka bagi Jansen, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Gerindra-PKB harusnya sudah mengumumkan figur capresnya.

“Toh kan sudah cukup 20 persen itu? KIB dengan tiga partainya, kemudian koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra-PKB) kan sudah cukup juga itu, lalu teman-teman PDI-P,” ungkap dia.

Baca juga: Anies Sebut Pertemuan Surya Paloh dan AHY sebagai Bentuk Soliditas

Ia menuturkan koalisi tak perlu khawatir mengumumkan capres saat ini karena strategi pemenangan masih bisa ditempuh dengan kejutan lain, yakni penentuan figur calon wakil presiden (cawapres).

“Kalau wapresnya bisa saja ditahan di akhir-akhir, karena itu bagian dari strategi, mungkin biar ada efek kejutnya kan begitu,” imbuh dia.

Saat ini Nasdem, Demokrat, dan PKS secara informal telah menyatakan dukungan pada Anies sebagai capres.

Namun, ketua umum ketiga parpol belum menandatangani piagam kerja sama.

Baca juga: Elektabilitas Turun Imbas Nasdem Dapat Efek Ekor Jas Anies Capres, PKS: Tidak Masalah

Sementara, KIB yang diisi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih berkutat pada sejumlah kandidat capres.

Golkar terus mendorong Ketua Umumnya Airlangga Hartarto, sementara PAN mengusulkan sejumlah nama seperti Erick Thohir, Ganjar Pranowo, dan Zulkifli Hasan. Kemudian PPP ingin mengusung Sandiaga Uno.

Di sisi lain, Koalisi Gerindra-PKB belum menemukan titik temu apakah bakal memasangkan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar atau memilih kandidat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com