Tantowi menerangkan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak sukar dalam mencari pengganti Zainudin Amali di kursi Menpora. Sebab, kata dia, Partai Golkar memiliki banyak kader berkualitas
"Jadi ketum dalam hal ini tidak terlalu gusar dan mencari siapa pengganti. Karena Golkar itu partai kader, dan partainya sudah disiapkan untuk posisi-posisi apa pun," imbuhnya.
Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya menunggu arahan Presiden Joko Widodo soal status Zainudin Amali sebagai Menpora. Dia juga menanti arahan Presiden sebelum menentukan pengganti Zainudin Amali.
"Kita tunggu arahan Bapak Presiden. (Soal penggantian) Itu hak prerogatif Presiden," tegas Airlangga.
Airlangga mengungkapkan, setelah Zainudin bertemu dengan Presiden Jokowi pada Senin pagi, dirinya belum bertemu dengan rekan separtainya itu. Namun, sebelumnya, Airlangga menyatakan sering bertemu Zainudin Amali.
"Sebelumnya sering ketemu, namanya Golkar," katanya.
Baca juga: Jawaban Zainudin Amali soal Status Menpora Usai Jadi Waketum PSSI
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meyakini pihak Istana akan memberikan jalan kepada Zainudin Amali untuk melepas jabatan Menpora supaya fokus di PSSI.
"Walaupun ini tidak bahasa eksplisit, tapi secara implisit menurut saya Istana saya kira mengabulkan atau memberikan jalan kepada Pak Menpora untuk melepas jabatannya sebagai Menpora, dan fokus sebagai Waketum PSSI," ujar Huda.
Huda menjelaskan, kini publik menanti keputusan Jokowi terkait nasib Zainudin Amali di kursi Menpora.
Menurut dia, Jokowi memiliki dua pilihan jika Zainudin Amali mundur. Kedua pilihan itu yakni menunjuk ad interim atau langsung menunjuk pengganti Zainudin.
"Nah tentu secara politik dan administratif politiknya, kita tunggu apakah pernyataan Pak Menpora tadi yang menyampaikan presiden setuju apakah langsung akan di-follow up oleh Presiden. Bisa dua hal kan, bisa ad interim, atau langsung ditunjuk Menpora baru. Ya kita lihat minggu ke depan seperti apa," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.