Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Restui Zainudin Amali Mundur dari Kabinet, Menanti Keputusan Jokowi...

Kompas.com - 21/02/2023, 06:52 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemungkinan politikus Partai Golkar Zainudin Amali tetap atau hengkang dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) masih menjadi teka-teki hingga saat ini.

Sebabnya, Amali telah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pekan lalu, dan hal tersebut membuatnya menjadi salah satu pejabat yang rangkap jabatan.

Baca juga: Komisi X DPR Yakin Istana Kabulkan Zainudin Amali Lepas Menpora Demi PSSI

Di satu sisi, ada pihak yang menilai bahwa Amali harus mundur dari jabatan Menpora agar dirinya bisa fokus mengatasi segala permasalahan di dunia sepak bola Indonesia.

Partai Golkar selaku tempat Amali bernaung pun telah mengindikasikan memberi restu kepadanya jika ingin mundur dari kursi Menpora.

Akan tetapi, di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mempersoalkan rangkap jabatan yang dialami oleh Amali.

Bagi Jokowi, yang terpenting adalah para pembantunya itu bisa mengatur waktu mereka dengan baik supaya tetap memberi kinerja yang maksimal bagi negara.

Amali klaim dapat izin Jokowi fokus urus sepak bola

Amali mengaku mendapat izin dari Presiden Jokowi untuk fokus mengurusi dunia sepak bola tanah air.

Baca juga: Golkar: Zainudin Amali Siap Mundur dari Menpora Supaya Fokus di PSSI

Hal ini ia sampaikan merespons pertanyaan apakah ia akan mundur dari kursi Menpora setelah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI?

"Beliau menyampaikan kepada saya, saya diizinkan untuk konsentrasi dan fokus kepada sepak bola. Sudah, jangan dijelasin panjang-panjang lagi itu," kata Zainudin seusai pertemuan antara pengurus PSSI dan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Zainudin menuturkan, dalam pertemuan tersebut, ia melapor kepada Jokowi bahwa ia terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua Umum PSSI. Dia pun meminta izin kepada Jokowi untuk berkonsentrasi mengurus sepak bola sebagai pengurus PSSI. Politikus Partai Golkar itu pun menyebut bahwa Jokowi memberi izin.

"Jadi beliau sudah mengizinkan saya untuk fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola, mendampingi Pak Erick Thohir, Bu Ratu Tisha, dan teman-teman Exco (Komite Eksekutif PSSI)," kata dia.

Golkar nyatakan Amali siap mundur

Juru Bicara (Jubir) Partai Golkar Tantowi Yahya mengeklaim bahwa Zainudin Amali siap melepas jabatan Menpora. Sebab, dinamika yang berkembang di masyarakat mempertanyakan apakah Zainudin Amali bisa bekerja secara efektif di dua jabatan sekaligus.

Menurut Tantowi, Zainudin Amali perlu fokus ketika bekerja sebagai Waketum PSSI.

"Dalam kondisi seperti itu, Pak Amali membuat statement bahwa dia siap mundur dari posisi menteri, karena lebih memilih jabatan sebagai wakil ketua umum, yang menurut dia perlu perhatian dan perlu konsentrasi," ujar Tantowi.

Baca juga: Menpora Minta Izin Fokus Urus Sepak Bola, Sinyal Mundur dari Kabinet Jokowi?

Tantowi menerangkan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak sukar dalam mencari pengganti Zainudin Amali di kursi Menpora. Sebab, kata dia, Partai Golkar memiliki banyak kader berkualitas

"Jadi ketum dalam hal ini tidak terlalu gusar dan mencari siapa pengganti. Karena Golkar itu partai kader, dan partainya sudah disiapkan untuk posisi-posisi apa pun," imbuhnya.

Airlangga tunggu keputusan Jokowi

Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya menunggu arahan Presiden Joko Widodo soal status Zainudin Amali sebagai Menpora. Dia juga menanti arahan Presiden sebelum menentukan pengganti Zainudin Amali.

"Kita tunggu arahan Bapak Presiden. (Soal penggantian) Itu hak prerogatif Presiden," tegas Airlangga.

Airlangga mengungkapkan, setelah Zainudin bertemu dengan Presiden Jokowi pada Senin pagi, dirinya belum bertemu dengan rekan separtainya itu. Namun, sebelumnya, Airlangga menyatakan sering bertemu Zainudin Amali.

"Sebelumnya sering ketemu, namanya Golkar," katanya.

Baca juga: Jawaban Zainudin Amali soal Status Menpora Usai Jadi Waketum PSSI

DPR yakin Jokowi kabulkan keinginan Amali mundur

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meyakini pihak Istana akan memberikan jalan kepada Zainudin Amali untuk melepas jabatan Menpora supaya fokus di PSSI.

"Walaupun ini tidak bahasa eksplisit, tapi secara implisit menurut saya Istana saya kira mengabulkan atau memberikan jalan kepada Pak Menpora untuk melepas jabatannya sebagai Menpora, dan fokus sebagai Waketum PSSI," ujar Huda.

Huda menjelaskan, kini publik menanti keputusan Jokowi terkait nasib Zainudin Amali di kursi Menpora.

Baca juga: Soal Kemungkinan Mundur dari Kursi Menpora Setelah Jadi Waketum PSSI, Zainuddin Amali: Lapor Dulu ke Presiden

Menurut dia, Jokowi memiliki dua pilihan jika Zainudin Amali mundur. Kedua pilihan itu yakni menunjuk ad interim atau langsung menunjuk pengganti Zainudin.

"Nah tentu secara politik dan administratif politiknya, kita tunggu apakah pernyataan Pak Menpora tadi yang menyampaikan presiden setuju apakah langsung akan di-follow up oleh Presiden. Bisa dua hal kan, bisa ad interim, atau langsung ditunjuk Menpora baru. Ya kita lihat minggu ke depan seperti apa," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com