JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku sempat meminta Presiden Joko Widodo untuk menempatkan Hasto Wardoyo di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kini, Hasto Wardoyo menjabat sebagai Kepala BKKBN.
"Jadi beliau ini populer sekali. Saya bilang pada Pak Jokowi, 'Pak, kalau ada lowongan di BKKBN saya minta Pak Hasto Wardoyo," kata Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Ada 4,8 Juta Kehamilan Per Tahun, BKKBN: Tidak Ada Resesi Seks di Indonesia
Mega mengungkapkan, permintaan tersebut memiliki alasan, salah satunya karena Hasto Wardoyo adalah seorang ginekolog.
"Karena alasannya apa, beliau itu ginekolog, lho. Jadi ngerti urusan ibu-ibu, saya bilang," ucap Mega.
Adapun Hasto hadir dalam acara yang sama, dengan tajuk seputar pencegahan stunting, kekerasan seksual pada perempuan dan anak, serta kekerasan dalam rumah tangga.
Terkait angka pernikahan, Hasto mengungkapkan bahwa ada 1,9 juta hingga 2 juta orang yang menikah setiap tahun di Indonesia.
Dari 2 juta orang yang menikah setiap tahun, terdapat 1,6 juta orang yang hamil di tahun pertama. Namun, ada 300.000 anak yang mengalami stunting dari tingkat kehamilan 1,6 juta di tahun pertama tersebut.
Tak hanya itu, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah dengan rasio 189 per 100.000 ibu yang melahirkan.
Baca juga: Dukung Penciptaan SDM Unggul, BKKBN Dorong Percepatan Penurunan Angka Stunting
Dengan tingkat kelahiran dan kelahiran sebanyak itu, diikuti dengan tingkat stunting dan kematian ibu, Hasto tak memungkiri akan ada beban berat di Indonesia, termasuk di bidang kesehatan.
"Oleh karena kalau kalau seandainya yang mau nikah itu kita screening dulu, harus memenuhi syarat, maka bisa menurunkan 300.000 (yang stunting). Dan itu lah yang kita kerjakan bersama Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin)," jelas Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.