Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Kenaifan Wacana Presiden Tiga Periode

Kompas.com - 12/02/2023, 06:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perdana Menteri India saat ini, yang terus menari-nari di atas fanatisme Hindu dan diskriminasi sistematis atas masyarakat Muslim India.

Sementara negara-negara Asia Tenggara lainnya, selain Filipina, masih betah dengan gaya "demokrasi berbalut autokrasi" ala Singapura atau Malaysia.

Tahun 2013 lalu, Joshua Kurlantzick menerbitkan buku "Democracy in Retreat. The Revolt of the Middle Class and Worldwide Decline of Representative Government", yang menyoroti rontoknya tatanan demokrasi di beberapa negara berkembang, salah satunya Thailand akibat ulah populisme Thaksin Sinawatra and the gang, yang berujung kudeta.

Ketika itu, Joshua masih menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara percontohan yang masih menjaga denyut demokrasi.

Tahun 2015, Larry Diamond dan Marc F. Plattner mengeditori buku berjudul "Democracy in Decline" yang menghimpun karya-karya ilmiah yang mereka kelola, yakni "Journal of Democracy," tentang kemunduran demokrasi di berbagai negara di seluruh dunia.

Kemudian tahun 2016, Joshua kembali menerbitkan buku berjudul "State Capitalism. How the Return of Statism is Transforming the World."

Dalam buku tersebut, Joshua memasukan Indonesia ke dalam barisan sistem ekonomi "State Capitalism," tapi masih bercorak demokratis, yakni democratic state capitalism, setara dengan Brasil.

Menurut dia, state capitalism adalah salah satu bentuk alternatif sistem ekonomi yang lahir dari kemunduran gerakan demokrasi global. Namun sistem ekonomi seperti ini, jika tak hati-hati, tidak jauh jaraknya dari autokrasi.

Dengan besarnya peran negara dalam mengelola perekonomian dan mengintervensi industri-industri strategis, otot kekuasaan negara membesar di satu sisi dan melemahkan kelompok oposisi dan aktivis demokrasi di sisi lain.

Walhasil, hanya butuh satu langkah lagi demokrasi untuk ditaklukkan, tentunya jika pemimpinya tidak peduli dengan masa depan demokrasi.

Tahun 2019 lalu, Pippa Norris dan Ronald Inglehart dari Harvard juga menerbitkan buku berjudul "Cultural Backlash: Trump, Brexit, and Authoritarian Populism" yang membahas tentang menguatnya gerakan ekstrem kanan dan kiri di banyak negara, akibat memburuknya kinerja ekonomi ala kapitalisme yang memuncak pada krisis finansial tahun 2008 lalu.

Karena perkembangan tersebut, tahun 2022, Gideon Rachman, menyimpulkan bahwa hari ini, spirit "Strongman" sudah menjadi jiwa zaman.

Pemimpin-pemimpin berwatak autokrat mengakali institusi-institusi demokrasi untuk melanggengkan kekuasaan dan menekan kelompok oposisi. Ia memberi judul bukunya "The Age of the Strongman."

Buku Gideon adalah penguatan atas buku yang diterbitkan oleh Eric A. Posner, yang terbit tahun 2020 lalu dengan judul "The Demagogue's Playbook. "

Munculnya sindrom pemimpin kuat tentu tidak lepas dari ulah Vladimir Putin di Rusia dan Xi Jinping di China yang memperpanjang masa jabatan presiden (Putin) dan menambah masa jabatan presiden (Xi Jinping) di negaranya masing-masing.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com