Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Airlangga, Cak Imin Dinilai Bermanuver agar Segera Dideklarasikan Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 11/02/2023, 10:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, manuver Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan menemui Partai Golkar bisa mencairkan kebuntuan politik dengan Partai Gerindra.

Agung menyampaikan itu menanggapi pertemuan antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Istora Senayan, Jumat (10/2/2023).

"Secara institusional, manuver PKB ke Golkar bisa mencairkan kebuntuan politik dengan Gerindra agar segera mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapres bersama dengan Prabowo Subianto," kata Agung dalam siaran pers, Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Peleburan KIB dan PKB-Gerindra Dinilai Mungkin jika Ganjar Duet dengan Prabowo

Menurut Agung, cawapres yang bakal diusung Partai Gerindra inilah yang menjadi akar masalah koalisi PKB dan Gerindra.

Partai Gerindra tampak ragu dengan elektabilitas Cak Imin dan problem yang sedang dihadapi PKB bersama PBNU.

Di sisi lain, kunjungan PKB ke Golkar bisa menjadi tanda bahwa PKB siap berkoalisi dengan partai politik lain, selain Partai Gerindra yang hingga kini belum menjadikan Cak Imin sebagai cawapres bagi Prabowo.

"Kunjungan PKB ke Golkar ini bisa dimaknai bahwa PKB ingin membuka kemungkinan ke koalisi lain, menimbang Golkar adalah inisiator dan motor KIB (Koalisi Indonesia Bersatu)," ucapn Agung.

Baca juga: Diajak Muhaimin Gabung ke Koalisi Gerindra-PKB, Golkar: Kita Sudah Punya KIB

Agung berpandangan, Partai Golkar juga mampu memainkan peran strategis menjadi ‘rumah’ bagi partai/koalisi mana pun untuk menjembatani beragam kepentingan politik yang mencuat.

Sebab, ada beberapa partai yang menyambangi Golkar secara berurutan, yakni Partai Nasdem, PKS, dan kini PKB.

Posisi tawar ini, kata Agung, mampu menghidupkan Partai Golkar sebagai parpol yang dinamis dalam merekatkan solidaritas politik elite.

Apalagi, situasi kontemporer masing-masing koalisi kembali dinamis setelah Koalisi Perubahan Indonesia (KPI), yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS belum tuntas menggodok cawapres ideal untuk Anies Baswedan, sebagaimana peliknya Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang digagas Gerindra dan PKB dengan Prabowo capresnya.

"Realitas politik perihal cawapres ini bisa menjadi pangkal masalah dan memberi ekses yang memungkinan baik KPI dan KIR bubar di tengah jalan bila sampai waktu yang telah ditentukan, gagal mencapai kesepakatan bersama (win-win solution) soal cawapres," ucap Agung.

Baca juga: PKB Buka Kemungkinan Melebur dengan KIB, Cak Imin: Tugas Kita Merajut, Takdir di Tangan Tuhan

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bertemu di kawasan Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2023) pagi.

Mereka tampak saling menyapa dan bersua. Di sekelilingnya, terlihat pula elite Golkar di antaranya Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F Paulus, Wakil Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Ahmad Doli Kurnia, Nurul Arifin, dan Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto.

Sementara itu, elite PKB yang terlihat di antaranya Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda, dan Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal.

Sesaat setelah saling menyapa, Airlangga, Muhaimin dan seluruh elite Golkar maupun PKB langsung berpindah tempat di seberang Istora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com