Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Nasdem Duga Ada Penyelewengan Anggaran di BRIN, KPK: Silakan Lapor

Kompas.com - 10/02/2023, 16:27 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri mempersilakan masyarakat untuk melaporkan dugaan penyelewengan anggaran di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Hal ini Ali sampaikan guna menanggapi anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Nasdem, Rudi Hartono Bangun yang beberapa waktu lalu menyatakan bakal melaporkan pengelolaan anggaran BRIN itu ke KPK.

“Silakan segera laporkan pada KPK, tentu disertai dengan identitas dan data awal dari pelapor tanpa mengekspos diri di ruang publik,” kata Ali dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: DPR Desak Kepala BRIN Dicopot, Laksana Tri Handoko: Namanya Juga Usulan, Ya Silakan

Ali mengatakan, KPK akan menindaklanjuti laporan dugaan korupsi tersebut dengan melakukan verifikasi, telaah, dan berkoordinasi dengan pelapor.

Menurut dia, lembaga antirasuah akan bertindak proaktif setelah mendapatkan informasi permulaan mengenai dugaan suatu tindak pidana korupsi.

“Apakah benar ada peristiwa pidana, pertama. Kedua, apakah pidana korupsi. Ketiga, apakah itu jadi kewenangan KPK. Jadi analisisnya di situ,” ujar Ali.

Ketika informasi dalam laporan tersebut dianggap tidak cukup, aduan tersebut akan diarsipkan.

Hal ini sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Berbekal arsip tersebut, ketika KPK mendapatkan informasi baru terkait laporan dugaan korupsi yang mirip maka arsip tersebut akan dibuka kembali.

“Jadi setiap laporan ditindaklanjuti sampai tahap mana, kemudian selesai proses-proses tindak lanjut laporan masyarakat,” ujar Ali.

Baca juga: BRIN Pasuruan Disebut Bukan Tutup, tapi Dialihkan Kerjanya

Sebelumnya, dalam rapat Komisi VII DPR RI dengan Kepala BRIN, Laksamana Tri Handoko, Rudi mempersoalkan pagu anggaran BRIN sebesar Rp 6,3 triliun.

Rudi menduga terdapat sejumlah anggaran program di BRIN yang disalahgunakan.

“Bapak terlalu banyak memakan sendiri. Nanti bapak kena nanti, kalau ada yang jahat kami, ya kami dorong kami demo bapak depan KPK, bapak masuk? Rezim ini oke lah bapak bertahan, rezim kedepan belum tentu,” ujar Rudi di Senayan, Senin (30/1/2023).

Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi VII Maman Abdurrahman juga menyebut realisasi anggaran BRIN 2022 yang mencapai angka Rp 6,38 triliun.

Baca juga: Nasdem Ingin Sekper Dibentuk Setelah Deklarasi Koalisi Perubahan

Mayoritas dana tersebut, kata dia, digunakan untuk pembiayaan kepegawaian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com