Hal ini secara lebih luas mengancam kemerdekaan pers serta tegaknya demokrasi di Indonesia.
Padahal secara khusus, hal - hal yang terkait dengan pers/wartawan telah diatur dengan UU Pers No 40 tahun 1999, termasuk adanya Dewan Pers yang salah satu tugasnya adalah memberikan pertimbangan dan menyelesaikan pengaduan masyarakat atas kasus-kasus pemberitaan pers.
Tahun ini akan menjadi jalan yang terbuka atau tertutup untuk diterimanya pandangan insan pers tentang isu kriminalisasi wartawan dalam belasan pasal-pasal KUHP baru dan UU PDP.
Perkembangan teknologi digital yang begitu cepat mau tidak mau memaksa wartawan beradaptasi dalam cara melaporkan berita.
Dari sisi kompetensi, misalnya, wartawan media online tidak hanya dituntut mampu menulis, tapi juga mampu mengambil video dan foto sebagai berita.
Dari sisi pemberitaan, kecepatan tayang suatu berita di media online menjadi acuan utama, sehingga akurasi berita dinomorduakan.
Dari sisi pemasaran digital, search engine optimization (optimasi mesin pencari), misalnya, melalui pengulangan kata kunci dalam suatu berita agar keberadaan media online selalu di halaman terdepan search engine, juga menjadi pertimbangan dalam menulis berita.
Keberadaan media sosial juga membuat individu-individu penggunanya menjadi penyedia informasi langsung ke publik bersaing dengan media mainstream.
Cukup sering, pengguna media sosial bisa memviralkan informasi atau isu yang kemudian dikutip oleh media mainstream, sehingga skala isu tersebut menjadi lebih meluas.
Terbaru, kemunculan artificial intelligence (AI), yang paling menonjol adalah Chat-GPT dari Open AI dan segera disusul dengan Bard AI dari Google, pastilah berpengaruh kepada semua aspek kehidupan termasuk dunia wartawan.
Chat-GPT, model bahasa AI ini didesain, dilatih dengan data teks yang sangat besar untuk memahami dan menjawab pertanyaan dengan informasi akurat dan relevan.
Walaupun ia juga mengakui informasi yang disajikannya bisa salah, sehingga ia menyarankan untuk mencek lagi ke sumber yang terpercaya.
Chat-GPT dan Bard AI ini akan memengaruhi cara kerja wartawan termasuk penggunaan AI untuk riset informasi, kolaborasi untuk menentukan ide tulisan terbaik, dan menyusun daftar pertanyaan yang relevan.
Kolaborasi dalam menulis artikel bersama mungkin akan membingungkan, misalnya, bagaimana memberikan atribusi kepada AI dan wartawan sekaligus pada suatu karya tulisan dan bagaimana pertanggung jawaban AI jika tulisan tersebut keliru.
Namun saya yakin kolaborasi yang terjadi antara AI dan wartawan akan membawa manfaat yang jauh lebih banyak daripada kerugian. Selamat Hari Pers.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.