Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Publik Ingin Pendaftaran Caleg Dilakukan Terbuka

Kompas.com - 30/01/2023, 09:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai-partai politik (parpol) diharapkan terbuka dalam merekrut calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.

Harapan ini tercermin dari hasil survei Litbang Kompas pada 20-22 Desember 2022 yang menunjukkan mayoritas publik (86,9 persen) setuju bila partai politik membuka pendaftaran terbuka untuk umum dalam menjaring caleg.

Berdasarkan survei itu, publik pun berharap agar parpol memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk terlibat dalam rekrutmen caleg.

"Membuka partisipasi publik dalam proses rekruetmen calon legislatif diharapkan menjadi pilihan bagi partai untuk menghasilkan calon-calon wakil rakyat yang benar-benar merakyat," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Kompas.id.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Publik Tak Tertarik Jadi Caleg

Survei ini pun menangkap sejumlah aspirasi publik terkait rekrutmen caleg oleh parpol menjelang Pemilu 2024.

Misalnya, 87,3 persen publik berharap agar caleg ditempatkan di daerah pemilihan yang sesuai tempat tinggal atau asalnya.

 

"Hal ini penting untuk membangun relasi politik yang lebih dekat, baik secara politik maupun emosional. Setidaknya ini bagian dari upaya strategi mendulang insentif elektoral di dapil tersebut," tulis Litbang Kompas.

Kemudian, mayoritas publik publik juga mengharapkan agar parpol mencalonkan caleg yang berusia muda (74,5 persen) dan berlatar belakang minimal pendidikan tinggi atau minimal sarjana (60,7 persen).

Baca juga: Buka Pendaftaran Caleg, Partai Buruh Akan Pecat Kader yang Terlibat Mahar Politik

Sebagian besar publik (88,1 persen) pun berpandangan bahwa perlu ada pembatasan masa periode caleg, misalnya dengan maksimal 2 periode.

Survei ini juga menangkap bahwa 66,7 persen responden yakin bahwa caleg yang disodorkan oleh parpol pada Pemilu 2024 akan jauh lebih baik dibandingkan anggota legislatif hasil Pemilu 2019.

Adapun survei Litbang Kompas ini dilakukan dengan wawancara melalui telepon terhadap 506 responden yang dipilih secara acak di 34 provinsi se-Indonesia.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian -/+ 2,8 persen dalam kondsi penarikan sampel acak sederhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com