Basuki menjelaskan, sodetan ini akan mengalirkan air dari Sungai Ciliwung menuju KBT bila curah hujan di Jakarta sedang tinggi.
Adapun sodetan ini terdiri dari dua terowongan sepanjang 1,3 kilometer dengan diameter masing-masing 3,25 meter yang bisa mengalirkan air dengan debit 33 hingga 63 meter kubik per detik.
Senada dengan Jokowi, Basuki yakin infrastruktur ini dapat efektif mengurangi banjir di Jakarta.
Baca juga: Tenggelam di Kali Ciliwung, Bocah 13 Tahun Ditemukan Tewas di Pintu Air Manggarai
Sayangnya, seperti kata Jokowi, Basuki menyebutkan bahwa proyek ini tidak mengalami perkembangan berarti selama enam tahun terakhir.
"Kalau konsisten dilakukan dari dulu pasti sudah berkurang, yang masalahnya tadi Pak Presiden bilang, enam tahun enggak diapa-apain, normalisasi enggak diapa-apain, sodetan enggak diapa-apain," kata Basuki.
Ia menambahkan, pemerintah juga tengah membangun stasiun pompa di hilir Sungai Sentiong sebagai upaya pengendalian banjir di sisi hilir.
Basuki yakin, banjir di wilayah DKI Jakarta akan berkurang drastis bila semua infrastruktur tersebut rampung meskipun ia tidak menjamin Jakarta dapat benar-benar bebas dari banjir.
"Dari 414 (kelurahan terdampak banjir), kalau dengan (Bendungan) Sukamahi-Ciawi menjadi 318, kalau dengan (sodetan) ini menjadi 211, nanti dengan (stasiun pompa) Sentiong di bawah berkurang lagi, dengan normalisasi berkurang lagi, selama ini enggak ditangani," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.