JAKARTA, KOMPAS.com – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengatakan dua dari delapan tersangka kasus penipuan berkedok robot trading Net86 masuk daftar pencarian orang (DPO).
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan dua tersangka itu atas nama Andreas Andreyanto (AA) dan Lauw Swan Hie Samuel (LSH).
“Dua tersangka atas nama AA dan LSH masih DPO,” ujar Nurul dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Kasus Robot Trading Net89, Bareskrim Sita Kantor PT SMI di Jakarta Barat
Adapun Andreas adalah pendiri atau pemilik Net89, PT Simiotik Multitalenta Indonesia (SMI) dan Lauw Swan Hie Samuel (LSHS) selaku Direktur Net89 PT SMI.
Nurul mengatakan, dua buronan itu masih dalam proses pencarian.
“Saat ini masih dalam pencarian oleh petugas serta sudah diajukan red notice ke Divisi Hubungan Internasional Polri,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Nurul, enam tersangka lainnya masih dalam proses pemberkasan.
Baca juga: Polri Sita Gedung, Jam Rolex, Tas LV, dan Uang Rp 300 Juta Milik Tersangka Kasus Net89
Adapaun keenam tersangka itu adalah Reza Shahrani (RS) alias Reza Paten, Alwin Aliwarga (AAL), Erwin Saeful Ibrahim (ESI), Hanny Suteja (HS), Ferdi Iwan (FI), dan David (D).
“Selanjutnya untuk para tersangka saat ini masih terus dilakukan pendalaman oleh penyidik,” ucap Nurul.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah aset para tersangka juga telah disita dan digeledah oleh penyidik.
Salah satunya adalah gedung PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) di kantor wilayah Palmerah, Jakarta Barat.
Baca juga: Bareskrim Belum Sita Aset Tersangka Kasus Robot Trading Net89 yang Meninggal Dunia
Sejumlah barang bukti juga telah disita. Barang bukti tersebut antara lain adalah dua unit laptop, lima unit PC, satu bundel print-out dokumen solusi bantuan final SMI, satu bundel data print-out permohonan access card Soho Capital.
"Satu buah majalah properti dan bank dengan cover foto saudara AA selaku CEO PT SMI dan satu buah majalah Main Income dengan cover 12 orang leader mereka, 12 orang yang terbaik," kata Nurul dalam konferensi virtual, Selasa (6/12/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.