Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacakan Pleidoi, Ricky Rizal Teringat Masa Kecil Saat Mendiang Ayahnya Ajarkan Baca Al Quran

Kompas.com - 24/01/2023, 14:12 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Kamil,
Adhyasta Dirgantara,
Achmad Nasrudin Yahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ricky Rizal Wibowo mengenang masa kecilnya bersama mendiang sang ayah ketika menyampaikan pleidoi atau nota pembelaan.

Di hadapan majelis hakim dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (24/1/2023), pria kelahiran Banyumas, 20 Oktober 1987 ini mengaku bersyukur dibesarkan di lingkungan keluarga yang hangat dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan.

Ia juga menyebut lingkungan keluarganya menjunjung tinggi moral, norma masyarakat dan hukum.

"Bapak saya merupakan seorang anggota Polri. Beliau adalah sosok yang sangat saya kagumi dan menjadi panutan bagi saya, baik dalam cara mendidik anak-anaknya maupun dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara," kata Ricky.

Baca juga: Ricky Rizal Mengaku Ditekan Ferdy Sambo agar Tetap pada Skenario Bohong Kematian Brigadir J

Ricky mengatakan, ayahnya selalu memprioritaskan keluarga meski pada saat itu bekerja berbeda kota dengan keluarga.

Ricky menuturkan, sang ayah merupakan sosok yang sangat memperhatikan pendidikannya dan adik perempuannya.

Ia pun teringat ketika sewaktu masih kecil. Dulu, kata Ricky, ia selalu diajak oleh ayah untuk salat berjamaah di musala dekat rumah.

Baca juga: Sambil Menangis, Ricky Rizal: Saya Tak Pernah Tahu Rencana Pembunuhan Yosua

Sang ayah juga dengan sabar mengajarkannya cara membaca Al Quran serta menghafal surat-surat Al Quran.

Hal ini juga yang akhirnya menginspirasi dirinya untuk menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada ketiga puterinya, persis seperti yang dilakukan sang ayah ketika ia masih kecil.

"Namun saat ini saya belum bisa melakukan hal yang sama kepada puteri-puteri saya," kata dia.

Namun, kabar duka datang ketika Ricky bertugas di Polres Brebes. Pada 25 Agustus 2010, ia mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal dunia karena mengalami kecelakaan.

Setelah menerima kabar itu, ia pun langsung bergegas pulang ke kampung halamannya di Banyumas.

Saat itu, Ricky merasa sangat terpukul karena ayahnya meninggalkan dirinya dan keluarga begitu cepat.

"Tapi saya harus ikhlas karena saya percaya semua itu terjadi karena Allah lebih sayang kepada beliau," ucap dia.

Hingga kini, Ricky masih mengingat pesan dari mendiang ayahnya agar berbuat baik harus dilandasi dengan rasa tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan balasan apapun.

"Sepeninggalan almarhum bapak saya, ibu saya yang merupakan guru sekolah dasar harus membimbing saya dan adik saya seorang diri. Sama halnya dengan almarhum bapak saya, ibu saya sangat menyayangi saya," ujarnya.

"Beliau telah mendidik, dan membesarkan saya dan adik saya dengan sangat baik. Beliau adalah sosok wanita yang hebat dan kuat, yang selalu berjuang dan rela mengorbankan segalanya demi anak-anaknya," imbuh dia.

Dalam perkara ini, Ricky dituntut delapan tahun penjara oleh JPU karena dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dan melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Ricky dituntut delapan tahun penjara bersama dengan dua terdakwa lainnya, yaitu Putri Candrawathi dan Kuat Maruf.

Sedangkan terdakwa lainnya yaitu Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup dan Richard Eliezer dituntut 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com