Binter sebenarnya melingkupi semua aspek, karena pertahanan di tataran masyarakat juga komplek dan saling berkelindan.
Ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, keamanan, teknologi dan termasuk IT adalah bidangnya binter.
Posisinya bukan hanya pada wilayah pedesaan, wilayah konflik, ataupun wilayah bencana semata, tapi juga di daerah yang dianggap “aman” dan heterogen perkotaan.
Cakupan binter sangat luas, karena memang persoalan di masyarakat juga multikomplek. Ia beririsan dengan tugas dan kewenangan pemerintah daerah.
Pembedanya adalah sudut pandang dalam melihat. TNI berkacamata pertahanan, Pemda melihatnya dari sisi pembangunan. Koordinasi yang baik akan bisa menjembatani semua ini.
Atas dasar itulah, TNI khususnya di lingkup Kodam III Siliwangi, konsisten dan terus memaksimalkan pelaksanaan berbagai program binter.
Sesuai karakteristik Jawa Barat sebagai daerah terpadat dan strategis, daerah yang punya potensi SDM dan kreatifitas tinggi, sekaligus daerah yang rawan bencana serta rentan pada persoalan kebutuhan dasar masyarakat, maka Kodam III mendekatinya dengan mengedepankan prinsip Adaptif, Solutif, dan Inovatif.
Kita percaya tiga tagline ini menjadi jargon kuat dan harus terimplementasikan secara konkret.
Teknologi terapan menjadi andalan, karena itu Kodam III mendorong dan terjun langsung dalam memaksimalkan potensi masyarakat. Mereka harus kuat dan percaya diri.
Adaptasi dengan keadaan, mencari solusi dari masalah yang ada dengan melakukan berbagai inovasi.
Oleh sebab itu, munculnya teknologi penjernih air, penghemat BBM, pembersihan sungai, pengolah limbah, pengolahan sampah, Bios 44, pembersih plastik, pemberdayaan UMKM, serta banyak inovasi lainnya adalah wujud nyata bahwa binter bukan semata-mata “menyelesaikan tugas”.
Pada konteks ini, kita ingin mendudukkan dan menempatkan posisi binter sebagai tupoksi utama TNI di masa sekarang dan masa datang.
Apa yang dilakukan TNI adalah memperkuat basis pertahanan terutama komponen cadangan dan pendukung. Semua itu adalah wujud menghadirkan secara nyata TNI di masyarakat.
Saat semua ini bisa dilakukan maksimal dan terasa oleh masyarakat, setidaknya kita mencoba menambah daftar negara yang siap dalam menghadapi ancaman global.
Dari 3 negara yang diyakini siap dengan segala inovasinya, maka harusnya Indonesia bisa menjadi negara ke 4 yang juga sudah mantap.
Kegalauan publik di masa datang, sebagaimana laporan WEF di awal, bisa diminimalisasi. Kita yakin dan optimis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.