Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Tangani Covid-19 dengan Baik, Jokowi: Tanya Negara Lain, Ada Enggak yang Setotal Kita?

Kompas.com - 17/01/2023, 10:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengeklaim, Indonesia mampu menangani Covid-19 dengan baik.

Penanganan yang baik ini merupakan kerja sama dengan berbagai lintas sektor, baik dengan TNI-Polri, gubernur, bupati, maupun wali kota.

Ia lantas menyebut bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia sudah total. Jokowi pun membandingkan penanganan Covid-19 di Indonesia dengan negara lain.

"Karena TNI juga ikut, Polri juga ikut, seluruh gubernur, bupati, wali kota, sampai ke tingkat RT semuanya ikut (menangani Covid-19). Itu yang menyebabkan kita bisa menyelesaikan Covid-19 dengan baik," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional di SICC, Bogor, Selasa (17/1/2023).

"Tanyakan di negara lain, ada enggak penanganan setotal kita. Kita ini betul-betul total football saat itu. Pontang-panting, semuanya lari ke sana kemari, karena Covid-19 bisa kita selesaikan," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Tanyakan Bentuk Penyelesian Pelanggaran HAM Berat Non-yudisial Peristiwa Semanggi I dan II

Menurut dia, pandemi bisa ditangani dengan baik saat semuanya sempat pontang-panting mencari alat pelindung diri (APD), masker, hingga vaksin.

Barang-barang medis tersebut memang menjadi langka saat awal pandemi.

Bahkan, saat varian Delta pun, pemerintah kembali pontang-panting mencari oksigen. Saat ini, banyak pasien terinfeksi Covid-19 membutuhkan oksigen.

"Kita ingat saat pandemi kita pontang-panting mencari yang namanya APD, pontang-panting yang namanya mencari masker, pontang-panting mencari yang namanya vaksin, terakhir pontang-panting saat Delta mencari oksigen. Sangat mencekam saat itu," ucap Jokowi.

Saat itu , Jokowi, pemerintah bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19. Di saat yang sama, ekonomi Indonesia juga bisa dipertahankan dengan baik sehingga tidak terjadi resesi berkepanjangan.

"Stabilitas ekonomi juga bisa kita manage, kita pertahankan, sehingga berada pada posisi yang sangat baik. Ini berkat kerja keras kita semuanya," ujar Jokowi.

Adapun saat ini, pemerintah sudah menyuntikkan 448 juta dosis vaksin ke masyarakat. Menurut Jokowi, penyuntikan 448 juta dosis vaksin ini tidak mudah pula.

Baca juga: Jokowi Janji Carikan Gedung Baru untuk Komnas HAM

Mengacu pada data vaksinasi, hingga Senin (16/1/2023) pukul 11.19 WIB, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 204.131.208 atau 86,99 persen dari total target sasaran vaksinasi.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 174.938.222 atau 74,55 persen.

Kemudian, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) yaitu 69.013.876 atau 29,41 persen.

"Sekali lagi, berkat kerja keras semuanya kita mampu kendalikan Covid-19," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com