JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, kondisi Laut Natuna saat ini masih kondusif.
Diketahui, kantor berita Reuters belum lama ini melaporkan bahwa kapal coast guard atau penjaga pantai dari China wara-wiri di Laut Natuna Utara.
"Sampai sekarang tidak ada masalah dan tidak ada hal-hal yang menimbulkan provokasi-provokasi baru. Jadi tetap aman," ujar Muhammad Ali di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (16/1/2023).
Ali menambahkan, Indonesia menyiagakan empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan satu pesawat patroli untuk menjaga kedaulatan di Laut Natuna.
Baca juga: Kapal Coast Guard China Wara-wiri, Indonesia Kirim Kapal Perang ke Laut Natuna
"Jadi kita tetap menjaga kedaulatan dan tetap menyiapkan minimal ada 3 atau 4 KRI di Natuna. Kemudian, ada 1 pesawat patroli maritim," ujar Ali.
Ali mengatakan, dari TNI AU juga mengerahkan drone UAV dan pesawat tempur nirawak (UCAV).
Menurutnya, kapal coast guard atau penjaga pantai dari China hanya lalu-lalang di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna.
"Jadi untuk lalu lalang atau lalu lintas kapal yang berada di sana itu diperbolehkan berdasarkan hukum laut internasional. Jadi itu ada freedom of navigation di sana," ujar Ali.
Sementara Indonesia memiliki hak berdaulat atas sumber daya laut di ZEE tersebut.
Baca juga: Kapal China Wara-wiri di Laut Natuna, KSAL: Kalau Lalu-lalang di ZEE Boleh, kecuali Eksploitasi
Hal yang tidak diperbolehkan, kata Ali, kapal asing mengambil sumber daya laut di ZEE Indonesia.
"Jadi, kalau mereka menangkap ikan atau melaksanakan eksplorasi atau eksploitasi laut, itu yang dilarang. Itu harus seizin pemerintah Indonesia. Kalau hanya lalu lintas itu diperbolehkan," kata Ali.
Ali mengungkapkan, sebenarnya tidak hanya kapal coast guard China yang lalu-lalang di ZEE Indonesia, tetapi dari Vietnam juga.
"Di sana ada kapal-kapal perikanannya Vietnam, dan ada kapal coast guard-nya Vietnam juga," ujar Ali.
Ali bahkan mengatakan, Indonesia sering menangkap kapal-kapal Vietnam yang mencuri ikan di ZEE Indonesia.
Baca juga: Jaga Kedaulatan Laut Natuna, Indonesia Siagakan 4 Kapal Perang dan 1 Pesawat Patroli
Diberitakan sebelumnya, Indonesia telah mengerahkan kapal perang ke Laut Natuna Utara untuk memantau kehadiran kapal coast guard China di wilayah maritim yang kaya sumber daya itu.
Pengerahan tersebut disampaikan Laksamana Muhammad Ali kepada kantor berita Reuters pada Sabtu (14/1/2023).
Sebagaimana diberitakan Reuters, data pelacakan kapal menunjukkan kapal CCG 5901 telah berlayar di Laut Natuna, khususnya di dekat ladang gas Blok Tuna dan ladang minyak dan gas Chim Sao Vietnam sejak 30 Desember 2022.
“Sebuah kapal perang, pesawat patroli maritim, dan drone telah dikerahkan untuk memantau kapal tersebut,” kata Ali.
Untuk sementara, ia mengatakan, kapal China itu belum kedapatan melakukan aktivitas yang mencurigakan di Laut Natuna.
"Meski begitu, perlu kami pantau karena sudah lama berada di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia," ujar Ali.
Baca juga: Panglima Yudo Isyaratkan Tambah Prajurit TNI di Laut Natuna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.