Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Atas KRI Banda Aceh, KSAL Pimpin Penghormatan Pahlawan yang Gugur dalam Pertempuran

Kompas.com - 16/01/2023, 10:37 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali memimpin upacara penghormatan para pahlawan yang gugur dalam pertempuran yang tertulis dalam sejarah TNI AL.

Upacara yang digelar untuk memeringati Hari Dharma Samudera itu dilaksanakan di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh-593 yang bersandar di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (16/1/2023) pagi.

Dalam upacara itu, Muhammad Ali melempar karangan bunga dari atas KRI Banda Aceh ke laut.

Di sesi terakhir upacara, Ali beserta perwira tinggi TNI AL menaburkan bunga untuk menghormati personel AL yang gugur dalam pertempuran.

Baca juga: KSAL Pastikan Usulan Komandan Korps Marinir Dijabat Bintang 3 Terus Diproses

Ali mengatakan, peringatan Hari Dharma Samudera ini untuk memeringati gugurnya para pahlawan, khususnya TNI AL, dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yang bertempur melawan negara-negara penjajah.

"Peristiwa ini memberikan hikmah yang cukup, memberikan semangat kepada para pelaut dan TNI AL yang masih ada untuk meneruskan perjuangan, terutama dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanan di seluruh perairan nasional," kata Ali usai upacara.

Berikut tujuh peristiwa pertempuran dalam sejarah TNI AL yang diperingati sebagai Hari Dharma Samudera:

1. Pada 4 April 1946 di Selat Bali, perahu-perahu yang membawa pasukan ekspedisi lintas laut Jawa-Bali pimpinan Kapten Laut Markadi, terlibat kontak senjata dengan dua landing craft mechanized Belanda. Unsur patroli Belanda tersebut berhasil ditenggelamkan, pasukan Markadi berhasil mendarat dengan selamat, dan turut memperkuat kesatuan TNI di Pulau Bali.

Baca juga: Usai Kunjungi Papua, KSAL Berencana Tambah Pangkalan dan Personel di Sana

2. Pada 5 Januari 1947 di Teluk Cirebon, Kapal RI Gadjah Mada yang sedang melaksanakan latihan gabungan dengan pasukan angkatan darat, terlibat pertempuran dengan korvet dan kapal perusak Angkatan Laut Belanda.

Setelah berhasil mengusir Korvet HRMS Morotai dari perairan Cirebon, Kapal RI Gadjah Mada harus bertempur menghadapi kapal musuh yang lebih kuat yaitu Destroyer HRMS Kortenaer. Dalam pertempuran yang tidak seimbang itu, Kapal RI Gajah Mada tenggelam dan Letnan Samadikun gugur sebagai pahlawan samudera demi mempertahankan kedaulatan wilayah perairan NKRI.

3. Pada 13 April 1947 di Perairan Pulau Sapudi, perahu layar Dermawan pimpinan Kapten Harjanto yang menjalankan ekspedisi lintas laut ALRI ke Sulawesi Selatan, bertempur menghadapi dua kapal perang Belanda. Kapal patroli Belanda RP 107 dapat dipukul mundur. Namun serangan mitraliyur korvet HRMS Bacan menghentikan perlawanan Perahu ALRI itu. Kapten Harjanto dan lima prajurit ALRI gugur dalam peristiwa pertempuran itu.

Baca juga: KSAL Sebut Kapal Pemburu Ranjau dari Jerman Akan Tiba Akhir 2023 atau Awal 2024

4. Pada 12 Mei 1947 di Teluk Sibolga, pasukan pertahanan pantai ALRI Pangkalan Sibolga bersama-sama dengan pasukan TNI di Sibolga, terlibat pertempuran dengan sebuah kapal perang belanda HRMS Banckert yang melanggar kedaulatan perairan RI. Setelah bertempur dengan gigih selama enam jam, kapal perusak musuh itu dipaksa meninggalkan Teluk Sibolga.

5. Pada 28 April 1958 di Pelabuhan Balikpapan, Korvet RI Hang Tuah yang akan ditarik dari penugasan operasi menumpas pemberontakan Permesta karena kerusakan mesin, diserang oleh pesawat pembom B-26 Permesta.

Korvet yang dikomandani Mayor Laut Ayub Laya itu berusaha menghalau pesawat tersebut dengan senapan mesin kapal. Karena tidak dapat bermanuver di alur pelabuhan, korvet tidak dapat menghindar dari serangan bom yang menghantam badan kapal dan meledakkan gudang amunisi, RI Hang Tuah terbakar dan tenggelam dalam serangan itu.

Baca juga: KSAL Muhammad Ali Temui Menhan Prabowo, Bahas Operasional dan Perawatan Alutsista

6. Pada 18 Mei 1958, dalam perjalanan menuju pertahanan pemberontak Permesta di Morotai, kapal-kapal ALRI yang tergabung dalam amphibious task group-21 atau atg-21 pimpinan Letnan Kolonel KKO Hunholz terlibat pertempuran dengan pesawat B-26 Permesta di Perairan Ambon.

Serangan bom pesawat musuh itu dibalas dengan tembakan meriam dan mitraliyur anti serangan udara yang terpasang di semua kapal perang, pesawat pembom musuh dapat ditembak jatuh dan sekaligus mengakhiri dominasi Permesta di wilayah udara timur Indonesia.

7. Pada 15 Januari 1962 di Laut Aru, tiga motor torpedo boat atau MTB yaitu Kapal RI Macan Tutul, Kapal RI Macan Kumbang, dan Kapal RI Harimau menjalankan misi infiltrasi mendaratkan pasukan angkatan darat di pantai sebelah Selatan Fakfak, Irian Barat. Kehadiran mereka diketahui musuh, tiga kapal kombatan Belanda masing-masing HRMS Evertsen, HRMS Kortenaer, dan HRMS Utrecht yang didukung pesawat Neptune, mengepung dan membuka serangan udara dengan menembakkan flare dan roket terhadap tiga MTB ALRI.

Baca juga: KSAL Kabulkan Permintaan Ganjar, Kapal Perang KRI Makassar 590 Siap Bawa BBM dan Logistik ke Karimunjawa

Komodor Yos Sudarso yang berada di Kapal RI Macan Tutul memerintahkan kapal untuk maju menyongsong kedatangan kapal kapal Belanda tersebut. Manuver ini untuk mengalihkan perhatian agar semua serangan mush tertuju pada RI Macan Tutul, tembakan-tembakan meriam kapal Belanda mengenai anjungan kapal cepat torpedo Angkatan Laut itu.

Dalam situasi yang sangat genting ini, Komodor Yos Sudarso tetap gigih bertempur dengan mengumandangkan seruan "kobarkan terus semangat pertempuran" melalui radio telefon. Kapal RI Macan Tutul tenggelam dan Komodor Yos Sudarso gugur secara gentle and brave dalam pertempuran tersebut sebagai kusuma bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com