JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior PDI-P Hendrawan Supratikno menilai bahwa Ketua DPP PDI-P Puan Maharani memahami betul soal anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) di PDI-P, termasuk pencapresan.
Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Puan yang meyakini bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan menunjuk kader partai banteng terbaik untuk dicalonkan sebagai presiden.
Dari pernyataan itu, Puan juga menyebut bahwa capres dari PDI-P tidak harus dirinya.
"Arti hak prerogatif yang ada pada Ketum, tradisi dan strategi partai," kata Hendrawan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/1/2023).
Anggota Komisi VI DPR ini menambahkan, Puan dalam beberapa kali pertemuan dan kesempatan juga tak pernah membahas pencapresan.
Baca juga: Politikus PDI-P: Puan Juga Tak Tahu Siapa Capres yang Akan Diputuskan Megawati
Sebaliknya, Puan justru selalu menekankan soliditas partai.
Puan, sebut Hendrawan, tak ingin timbul keretakan di partai, apalagi perihal pencapresan.
"Partai yang solid syarat menjadi partai yang bonafid. Buat apa berebut tiket capres bila perebutan tersebut menimbulkan keretakan internal," imbuh dia.
Hendrawan mengingatkan bahwa mekanisme pencapresan di PDI-P memutuskan menyerahkan sepenuhnya pada Megawati.
Hal itu dianggap sebagai aturan main yang perlu dipatuhi semua kader PDI-P, termasuk Puan.
"Aturan mainnya sudah jelas, diserahkan sebagai kewenangan Ketum," tutup Hendrawan.
Sebelumnya diberitakan, Puan Maharani meyakini bahwa Megawati Soekarnoputri bakal menunjuk kader PDI-P terbaik untuk dicalonkan sebagai presiden pada Pemilu 2024.
Baca juga: Kandidat Capres PDI-P Disebut Masih Berkutat antara Dua Nama, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani
Menurut Puan, capres PDI-P tak harus dirinya sekalipun dia merupakan putri Megawati pemimpin tertinggi partai.
"Apakah siapa, bagaimana, pasti mereka punya pertimbangan sendiri. Jadi bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan dalam acara Rosi Kompas TV, dikutip pada Jumat (13/1/2023).
Sebagai putri Megawati, Puan mengaku tak mendapat perlakuan istimewa. Ketua DPR RI itu juga bilang, dirinya tidak pernah meminta jabatan apa pun ke ibundanya.
Menurut Puan, Megawati mampu membedakan peran sebagai ibu sekaligus ketua umum partai tempat dia bernaung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.