Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus PDI-P: Puan Juga Tak Tahu Siapa Capres yang Akan Diputuskan Megawati

Kompas.com - 15/01/2023, 13:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah meyakini bahwa Ketua DPP PDI-P Puan Maharani berkomitmen memperkuat kelembagaan partai dibandingkan mengurus soal pencapresan.

Hal itu dinilai dari pernyataan Puan saat diwawancarai di acara Rosi Kompas TV beberapa waktu lalu.

Dalam acara itu, Puan menyebut calon presiden (capres) PDI-P tak harus dirinya.

"Saya kira Mbak Puan juga tidak mengetahui siapa yang kelak akan diputuskan oleh Ibu Ketua Umum sebagai capres dari PDI Perjuangan," kata Said saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/1/2023).

Baca juga: Ingat Pesan Mega, Politikus PDI-P: Dipikir Gampang Nyetak Kader?

Dari pernyataan itu pula, Said mengatakan bahwa Puan berkomitmen mengedepankan tradisi gotong royong di PDI-P.

Hal ini, lanjut Said, dalam arti Puan juga akan gotong royong memenangkan siapa pun yang kelak mendapatkan mandat dari Ketua Umum Megawati pada Pilpres 2024.

Oleh sebab itu, Said berpendapat bahwa pernyataan Puan tersebut harus diletakkan dalam konteks konstitusi partai.

"Kongres V PDI Perjuangan memberikan mandat penuh kepada Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai untuk menentukan calon presiden dari PDI Perjuangan pada Pilpres 2024," tegas Said.

Baca juga: Ribuan Kader PDI-P Tanam Pohon di Bantaran Kalimalang, Risma: Selama Keluarkan Oksigen, Kita Akan Dapat Pahala

Dari pernyataan itu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini menilai Puan sangat paham atas konstitusi partai.

Oleh sebab itu, Puan diyakini tidak akan mendahului langkah dan kewenangan prerogratif yang dimiliki Megawati.

"Sikap Mbak Puan ini mencerminkan keteladanan dan kebijaksanaan sebagai kader partai," jelasnya.

Sekalipun Megawati adalah ibunya sendiri, lanjut Said, namun Puan bisa membedakan posisi baik di keluarga maupun partai.

Dalam urusan berpartai, kata dia, Puan selama ini konsisten memperlakukan Megawati selaku Ketua Umum PDI-P.

Baca juga: Puan Sebut Tak Masalah Dirinya Tidak Jadi Capres, Pengamat: Sedang Merendah untuk Naikkan Elektabilitas

"Sebaliknya, dalam urusan berpartai, Ibu Ketua Umum juga disiplin dalam mengambil keputusan-keputusan partai dalam perhitungan dan kebijaksanaan beliau dalam memajukan partai," tutur Said.

Sebelumnya diberitakan, Puan Maharani meyakini bahwa Megawati Soekarnoputri bakal menunjuk kader PDI-P terbaik untuk dicalonkan sebagai presiden pada Pemilu 2024.

Menurut Puan, capres PDI-P tak harus dirinya sekalipun dia merupakan putri Megawati, pemimpin tertinggi partai.

"Apakah siapa, bagaimana, pasti mereka punya pertimbangan sendiri. Jadi bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan dalam acara Rosi Kompas TV, dikutip pada Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Puan Bilang Capres PDI-P Tak Mesti Dia, Pengamat: Sinyal Menyerah

Sebagai putri Megawati, Puan mengaku tak mendapat perlakuan istimewa. Ketua DPR RI itu juga bilang, dirinya tidak pernah meminta jabatan apa pun ke ibundanya.

Menurut Puan, Megawati mampu membedakan peran sebagai ibu sekaligus ketua umum partai tempat dia bernaung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com