JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyampaikan permintaan maaf atas sikap cemberutnya ketika membagikan kaus kepada warga di Jawa Barat pada September 2022.
Aksi Puan yang terekam kamera itu sempat viral di media sosial. Bahkan, ekspresi Puan yang membagikan kaus sambil menunjukkan wajah cemberut sempat menuai respons negatif dari netizen.
Atas peristiwa tersebut, Puan akhirnya menyampaikan permintaan maaf.
"Hadeh, ya pokoknya, atas kejadian itu, pada kesempatan ini, saya minta maaf kalau kemudian, kok judes banget, kok cemberut banget, saya minta maaf," kata Puan dalam acara Rosi Kompas TV, dikutip Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Puan Lempar Kaus Sambil Cemberut ke Warga, Ada Apa?
Puan menjelaskan duduk perkara mengapa ia menunjukkan ekspresi cemberut ketika membagikan kaus kepada warga yang berkerumun.
Ia mengatakan bahwa cuaca di lokasi pembagian kaus ketika itu sedang panas-panasnya.
Saat itu, tidak sedikit warga yang meminta kaus dan mengajaknya untuk bersalaman.
Akan tetapi, di saat yang sama, tim perangkat di lapangan justru tidak bisa membantunya secara maksimal untuk membagikan kaus kepada warga.
Baca juga: Puan: Capres PDI-P untuk Pemilu 2024 Tak Harus Saya
Karena hal itu lah, ia menunjukkan ekspresi cemberut yang sebetulnya ditujukan kepada tim perangkatnya yang bekerja di lapangan, bukan kepada warga yang meminta kaus.
"Kalau lihat di videonya itu kelihatan, saya enggak marah sama rakyat, saya enggak cemberut sama rakyat, saya mau ayo cepatan, rakyat mau segera mendapat kaus, mau salaman juga," terang Puan.
"Setelah itu karena saya anggap sudah enggak kondusif, ya sudah saya kemudian naik mobil, jadi enggak ada maksud apa-apa juga," ujar Puan lagi.
Sebagai manusia, kata Puan, kadang kala dirinya juga dirundung rasa bad mood.
Apalagi, ketika pembagian kaos tersebut, cuaca di lokasi tengah panas-panasnya. Terlebih, situasi saat itu ia anggap cukup tidak mendukung.
"Tetapi intinya saya minta maaf kalau kemudian bikin kok gini sih, itu saja saya katakan pada kesempatan ini, karena tidak ada kata lain," ungkap Puan.
Di sisi lain, Puan mengakui bahwa kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga untuk dirinya akan tidak terulang kembali di kemudian hari.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.