Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redup di HUT Partai, Ganjar Dinilai Kian Terpinggirkan di Internal PDI-P

Kompas.com - 12/01/2023, 10:40 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

Diteriaki Presiden

Meski tak mendapat lampu sorot dari Megawati, Ganjar tetap mendapat perhatian dari para kader ketika ia tiba di kompleks tempat perayaan HUT ke-50 PDI-P digelar.

Mereka berebut menyalami dan mengajak Ganjar berswafoto bersama.

"Ganjar, Ganjar, Ganjar, Ganjar Presiden. Hidup, Pak Ganjar," teriak para kader PDI-P.

Terpinggirkan

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai sikap cuek Megawati menegaskan bahwa Ganjar tidak menjadi "center of gravity" di pusat pengambilan keputusan politik PDI-P.

Cueknya Megawati juga dianggap Ganjar kian terpinggirkan dalam dinamika pengambilan keputusan di internal PDI-P.

Di saat yang sama, Umam mengatakan, Megawati ingin menunjukkan kedaulatan PDI-P yang tak mau dipengaruhi, digiring, dan diintervensi oleh manuver-manuver politik eksternal.

Manuver tersebut yang kerap dimainkan oleh jaringan relawan, jaringan lembaga survei, dan partai-partai politik yang dianggap mendompleng kekuatan PDI-P.

Selain itu, yang tak kalah penting, Umam menuturkan, tingginya elektabilitas Ganjar ternyata tak membuat Megawati kepincut untuk menaruh perhatian.

"Elektabilitas tinggi (Ganjar) tidak membuat Megawati tergiur dengan pola permainan politik yang diyakini selama ini diorkestrasikan oleh jaringan kekuatan oligarki," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Umam menambahkan, jika Megawati konsisten dengan logika tersebut, tidak menutup kemungkinan Presiden kelima itu akan mengajukan sosok Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai capres.

"Jika konsisten dengan logika tersebut, maka kepercayaan diri yang tinggi Megawati itu berpeluang dikonversi dalam bentuk keberanian untuk mengajukan kader inti yang menjadi keberlanjutan trah Soekarnoputri, dalam konteks ini Puan Maharani, menuju Pilpres 2024 mendatang," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com