Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Diusung, Cak Imin Belum Kepikiran Buat Duet Tandingan Kalahkan Prabowo

Kompas.com - 10/01/2023, 19:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum berpikir membuat pasangan capres dan cawapres tandingan jika tak diusung Partai Gerindra untuk jadi cawapres Prabowo Subianto.

Hal ini merespons hasil survei Charta Politika yang menunjukkan Ganjar Pranowo bakal memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika menggandeng Prabowo Subianto sebagai cawapres.

Di sisi lain, ada penilaian bahwa PKB tak puas karena Gerindra tak kunjung menyetujui pengusungan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dan Muhaimin Iskandar di posisi calon wakil presiden (cawapres).

"Belum, belum. Belum ada kepikiran," kata Cak Imin saat ditemui di Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Dasco: Ada Partai Masuk Koalisi Gerindra-PKB, Diumumkan Nanti

Ia juga menampik bahwa partainya akan merapat ke Partai Nasdem.

Saat ini, PKB terus menjalin komunikasi dan koalisi dengan Partai Gerindra meski belum kunjung mengumumkan capres-cawapres yang bakal diusung.

"Enggak, enggak benar (mau merapat ke Nasdem). Iya (tetap sama Gerindra)," ujar dia.

Cak Imin menuturkan, koalisi tak mau terburu-buru mengumumkan pasangan capres dan cawapres yang diusungnya.

Baca juga: Gerindra Tepis Deadlock dengan PKB soal Capres-Cawapres

Alasannya, kedua belah pihak masih menunggu perkembangan komunikasi dengan partai lain. Dia bilang, setiap keputusan akan mempertimbangkan masukan dan keinginan untuk bekerja sama dengan partai-partai lain.

"Belum, belum bisa dipastikan karena menunggu komunikasi dengan partai-partai lain. Kita tidak ingin hanya berdua, kita ingin menambah kekuatan. Semua saling meminta toleransi waktu," ujar dia.

"Jadi nunggu waktu konstelasi, komunikasi dengan kekuatan partai-partai yang lain," lanjut Cak Imin.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan pihaknya bakal mencari koalisi yang menawarkan kursi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) untuk Muhaimin Iskandar.

Huda mengisyaratkan PKB akan berpaling dari koalisi apabila Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak menjadi cawapres. PKB bertahan jika bisa mengantarkan Cak Imin mendapatkan tiket bakal RI-1 atau RI-2.

Hal itu dikatakannya saat ditanya apabila Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak menjadi cawapres dalam koalisi yang telah dibentuk bersama Partai Gerindra.

“Ya sampai kita cari koalisi (yang menawarkan) Cak Imin jadi capres atau cawapres,” ujar Huda saat ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com