Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Diminta Tegas dan Tak "PHP", Tetap di Gerindra atau Hijrah ke PPP

Kompas.com - 09/01/2023, 13:31 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Statement Prabowo itu mempertegas sikap dan posisi Gerindra untuk membuka pintu secara lebar-lebar agar Sandiaga keluar dari partainya. Jadi semacam pengusiran secara halus," kata Umam.

"Gerindra tampaknya sudah ikhlas jika Sandiaga hijrah politik dari Gerindra ke partai lain, termasuk PPP," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Baca juga: Prabowo Capres Harga Mati buat Gerindra, Peluang Sandiaga Unjuk Gigi Dinilai Tertutup

Sebagaimana diketahui, belakangan ramai isu yang menyebutkan Sandiaga bakal hengkang dari Gerindra dan berpindah ke PPP. Diduga, langkah ini demi kepentingan pencapresan Pemilu 2024.

Sandiaga memang berulang kali menyatakan kesiapannya maju capres. Meski demikian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengatakan, ihwal pencapresan merupakan wewenang partai.

Gerindra sendiri terlihat santai menanggapi kabar ini. KPrabowo bahkan mempersilakan kadernya hengkang jika tak cocok dengan dirinya.

"Kalau tidak cocok sama Prabowo, ya monggo enggak apa-apa, cari partai lain, pindah partai boleh dong," kata Prabowo saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Singgung Kader Keluar Jalur, Prabowo: Lain di Bibir Lain di Hati...

Prabowo bilang, ada kader Gerindra yang keluar jalur. Sikap yang ditunjukkan kader itu disebut berbeda dengan perkataannya.

"Ada saja rekan kita yang kadang-kadang keluar dari jalur, salah jalan, enggak tahu saya, karena itu sifat, kita harus koreksi diri kita, lain di mulut lain di hati. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati, kumaha (bagaimana)?" ujar Menteri Pertahanan itu.

Merespons pernyataan Prabowo, Sandi mengatakan, dirinya bakal sowan ke pimpinan partai tempatnya bernaung. Apalagi, jika ini berkaitan dengan rencana pencapresan.

"Saya akan tabayun dulu mohon teman-teman berikan kesempatan beberapa waktu untuk saya bertabayun sama Pak Prabowo, sekaligus juga melaporkan dan segera nanti setelah bertabayun dengan beliau karena adab berkomunikasi dengan pimpinan itu bukan melalui media tetapi langsung bertabayun," katanya usai menghadiri Harlah ke-50 PPP di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Minggu (8/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com