Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Diminta Tegas dan Tak "PHP", Tetap di Gerindra atau Hijrah ke PPP

Kompas.com - 09/01/2023, 13:31 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyebutkan, Sandiaga Uno harus segera mengambil langkah tegas soal isu hengkangnya dia dari Partai Gerindra berpindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Jangan sampai desas-desus ini dibiarkan berlarut sehingga Sandiaga dianggap sebagai pemberi harapan palsu (PHP).

"Ada baiknya Sandiaga segera menentukan sikap secara gentleman untuk memutuskan, menyatakan istikamah di Gerindra atau hijrah ke partai politik lainnya. Jangan ada yang merasa di-PHP," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Hawa Panas Internal Gerindra: Isu Sandiaga Hengkang dan Sentilan Tajam Prabowo buat Kader Bermanuver

Menurut Umam, ketegasan sikap Sandi tak hanya dinantikan Gerindra maupun PPP, tetapi juga penting untuk mempersiapkan langkah politik mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu ke depan.

Namun, sebelum ambil keputusan, Sandi disarankan cermat berhitung, pada posisi dan jabatan apa ia akan ditempatkan di partai baru.

Harus ada negosiasi dan kompensasi politik maupun logistik yang jelas sebelum keputusan dijatuhkan.

Tantangan selanjutnya, kata Umam, Sandi mesti buru-buru beradaptasi di rumah barunya. Apalagi, jika perpindahan itu untuk kepentingan pencalonan presiden Pemilu 2024, mengingat sisa waktu menuju hari H pemilu sudah kian dekat.

"Karena praktis dia adalah pendatang baru dan belum punya akar yang kuat di partai barunya," ujarnya.

Baca juga: Diisukan Gabung ke PPP, Sandiaga Tegaskan Dirinya Masih Kader Gerindra

Umam menilai, rencana manuver Sandi itu masuk akal jika dia memang bersikukuh menjadi capres. Sebab, mustahil Sandi dicalonkan sebagai presiden oleh Partai Gerindra.

Pasalnya, partai berlambang garuda itu telah bulat memutuskan bakal mengusung Prabowo Subianto sebagai calon RI-1.

Pencapresan Prabowo sudah berulang kali disampaikan oleh elite Gerindra. Pada Agustus 2022 lalu, Prabowo juga telah mengumumkan kesiapannya maju ke panggung Pemilu 2024.

"Bahwa pencapresan Prabowo adalah harga mati bagi Gerindra," ucap Umam.

Buat Gerindra, lanjut Umam, lebih baik kehilangan kadernya ketimbang membatalkan pencapresan Prabowo pada Pemilu 2024. Hal ini juga berlaku buat Sandiaga.

Oleh karenanya, elite Gerindra tak ambil pusing dengan isu hengkangnya Sandiaga ke PPP untuk kepentingan pencapresan.

Bahkan, pernyataan terbaru Prabowo soal kader yang keluar jalur diduga kuat ditujukan buat Sandiaga yang sejak lama banyak bermanuver terkait pencapresan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com