JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno kembali menunjukkan kemesraannya dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat menghadiri acara Silaturahim Akbar PPP di Yogyakarta, Minggu (8/1/2023).
Namun, Sandi tetap belum menyatakan sikap politiknya, apakah menetap di Gerindra atau bergabung dengan PPP.
Ia malah meminta waktu untuk berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait langkah politiknya ke depan.
“Sesuai dengan kode etik politik dengan partai tempat saya bergabung, saya akan meminta waktu untuk berbicara, melakukan tabayyun (mencari kejelasan) dengan Pak Prabowo,” sebut Sandi dikutip dari Kompas.id, Senin (9/1/2023).
Baca juga: Prabowo Capres Harga Mati buat Gerindra, Peluang Sandiaga Unjuk Gigi Dinilai Tertutup
Beberapa waktu belakangan, hubungan Sandi dan Gerindra tak nampak baik-baik saja.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan telah menerima informasi dari sejumlah anggota fraksi PPP di DPR bahwa Sandi kian dekat menjadi anggota PPP.
"Saya dengar kabar terakhir dari teman-teman Fraksi PPP. Mungkin bisa ditanyakan bahwa sebentar lagi sudah menjadi anggota PPP," ujar Dasco ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, 28 Desember 2022.
Ditemui beberapa waktu kemudian, Dasco juga menegaskan bahwa Gerindra tak memiliki niat untuk mempertahankan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) tersebut.
Gerindra, menurut dia, tak ingin menahan keinginan Sandi jika ingin berkontestasi sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun, ia menegaskan bahwa langkah tersebut tak bisa direalisasikan oleh Partai Gerindra.
Sebab, Gerindra hanya akan mencalonkan Prabowo Subianto dalam perebutan kursi RI-1 mendatang.
“Jadi, apa yang kita sampaikan ini sebagai bentuk penghargaan pada alam demokrasi kita. Jadi, tidak ada dari kita kemudian mau melarang apabila ada yang ingin ikut kontestasi, silakan saja,” ujar dia, ditemui Selasa (3/1/2023).
“Ya tentunya tidak lewat Partai Gerindra kan begitu,” kata Dasco.
Prabowo persilakan kader hengkang
Prabowo telah mempersilakan kader Gerindra yang tak lagi memiliki visi dan misi yang sama untuk pindah ke partai politik (parpol) lain.
Baca juga: Sandiaga Tak Hadir Saat Prabowo Resmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra
Ia mengatakan, saat ini ada kader Gerindra yang telah memiliki perbedaan pandangan dengan parpol.
Padahal, menurut dia, kader harus mengikuti arahan yang telah ditetapkan dan disetujui bersama.
"Kalau tidak cocok sama Prabowo, ya monggo enggak apa-apa, cari partai lain, pindah partai boleh dong," ucap Prabowo saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Sabtu (7/1/2023).
Mantan Danjen Kopassus itu menyatakan, tak masalah jika kadernya ingin pindah haluan.
Namun, ia meminta agar kepindahan tersebut dilakukan dengan cara yang baik.
"Aku juga dulu di Golkar pindah dengan baik, tapi saya menghadap ketua umum waktu itu saya pamit. Aku bikin surat pengunduran diri dan aku pamit. Saya datang ke tokoh-tokoh Partai Golkar untuk pamit," tutur dia.
Gerindra harus tegas
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Gerindra meski bertindak tegas terhadap Sandi.
Sebab, manuver politik Sandi dengan mendekati PPP secara tak langsung telah menunjukan sikap berseberangan dengan Gerindra.
Baca juga: Soal Sandiaga ke PPP, Mardiono: Tak Etis Kami Cabut Tanaman di Lahan Orang Lain
Dalam pandangannya, jika masih menyatakan loyal, Sandi mesti menekan keinginannya untuk berkontestasi dalam Pilpres 2024, dan fokus untuk memenangkan Prabowo.
“Namun, jika Sandiaga lebih asyik dengan agenda kepentingan dirinya sendiri untuk maju capres, atau cawapres dengan menggunakan kendaraan partai lain, sebaiknya Sandiaga secepatnya mundur dari Gerindra,” ujar dia, Rabu (4/1/2023).
“Atau Gerindra segera tegas bersikap untuk mendisiplinkan atau menghentikan manuver dari anasir-anasir politik yang tidak sesuai dengan garis komando kepartaian yang ditetapkan,” kata dia.
Umam menganggap Sandi tak menunjukkan loyalitasnya pada Gerindra.
“Loyalitas Sandiaga terhadap Gerindra lebih ditentukan oleh kalkulasi politik untung-rugi yang dinamis,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.