JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia terkini menunjukkan masih adanya publik yang tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebanyak 27,1 persen total responden survei mengaku tidak puas terhadap kinerja Presiden.
"Total ada berapa, total ada 27 persen yang tidak puas," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei yang ditayangkan di akun YouTube, Rabu (4/1/2023).
Hal itu merupakan total dari responden yang kurang puas sebesar 23,6 persen dan tidak puas sama sekali 3,5 persen.
Baca juga: Survei Indikator: 71,3 Persen Publik Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Dalam paparan survei, total responden yang puas terhadap kinerja presiden sebesar 71,3 persen.
Burhanuddin kemudian menguraikan alasan responden tidak puas terhadap kinerja presiden.
"Itu menyebut (paling banyak) karena harga kebutuhan pokok meningkat," kata dia.
Dalam rincian survei, responden yang merasa harga kebutuhan pokok meningkat sebesar 27,2 persen.
Kemudian, responden yang tak puas terhadap kinerja Jokowi beralasan karena bantuan diberikan pemerintah tidak merata sebesar 26,9 persen.
"Ada yang merasa tidak puas karena bantuan pemerintah tidak merata, tidak kebagian. Nah ini trennya," ujar dia.
Lebih lanjut, responden yang tidak puas karena menganggap presiden kurang berpihak kepada rakyat kecil sebesar 7,5 persen.
Baca juga: Jokowi: Setelah PPKM Dicabut, Pedagang Pasar Berharap Omzetnya Naik
Selain itu, ada responden yang menganggap kemiskinan tidak berkurang sebesar 5,3 persen.
Lalu, kurangnya lapangan kerja atau banyaknya pengangguran juga menjadi alasan mengapa responden tak puas terhadap kinerja Jokowi.
Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan 1-6 Desember 2022.
Jumlah sampel yang digunakan dalam survei sebanyak 1.220 orang. Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka.
Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.