JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal tiga upaya pelemahan demokrasi.
Hal itu disampaikan melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Senin (2/1/2023). Kompas.com telah mendapat izin untuk mengutip unggahan tersebut.
Anies mengungkapkan tengah menonton film berjudul The Edge of Democracy bersama anaknya Mikail, dan teringat akan isi buku How Democracies Die karya Daniel Ziblatt dan Steven Levitsky yang terbit 2019.
“Bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari,” tulis Anies.
“Pertama, 'kuasai wasitnya'. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo,” paparnya.
Baca juga: Soal Isu Andika Perkasa Jadi Cawapres Anies, Demokrat: Arahan AHY Masih Bersama Koalisi Perubahan
Kedua, lanjut dia, menyingkirkan lawan politik dengan berbagai cara.
“Singkirkan lawan politik dengan cara krikinalisasi, suap, atau skandal,” katanya.
Langkah terakhir, ucap Anies, mengganti peraturan untuk melanggengkan kekuasaan.
"Ketiga, 'ganti aturan mainnya'. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan, dan pelanggengan kekuasaan,” papar dia.
Ia mengungkapkan tiga cara itu dapat menimbulkan shifting baseline syndrome atau perubahan bertahap dan perlahan sehingga publik terbiasa dengan kondisi baru yang sebenarnya buruk.
Baca juga: Paradoks Nasdem dan Surya Paloh: Enggan Pisah dari Jokowi, tapi Capreskan Anies
“Kondisi yang penuh oleh praktik yang dulunya dipandang tidak normal, dan tidak boleh dinormalkan dalam demokrasi, tapi karena perburukannya berlangsung perlahan maka tanpa disadari dianggap kewajaran baru,” imbuhnya.
Diketahui, Anies saat ini merupakan calom presiden (capres) yang telah diusung oleh Partai Nasdem.
Namun, ia belum tentu melenggang ke kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena Nasdem tak mencukupi presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden.
Maka Nasdem mesti membentuk koalisi bersama partai politik lain. Saat ini upaya tersebut tengah dijajaki bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tapi deklarasi koalisi belum terwujud hingga kini. Terbaru, Demokrat dan PKS menyampaikan sinyal ingin mendeklarasikan koalisi tersebut awal tahun ini.
Juru Bicara PKS, M Kholid mengungkapkan terbuka kemungkinan Koalisi Perubahan bakal dideklarasikan bulan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.