Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anies Singgung Pelemahan Demokrasi: Kuasai Wasitnya, Singkirkan Pemain Lawan

Kompas.com - 02/01/2023, 17:37 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal tiga upaya pelemahan demokrasi.

Hal itu disampaikan melalui akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Senin (2/1/2023). Kompas.com telah mendapat izin untuk mengutip unggahan tersebut.

Anies mengungkapkan tengah menonton film berjudul The Edge of Democracy bersama anaknya Mikail, dan teringat akan isi buku How Democracies Die karya Daniel Ziblatt dan Steven Levitsky yang terbit 2019.

“Bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari,” tulis Anies.

“Pertama, 'kuasai wasitnya'. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo,” paparnya.

Baca juga: Soal Isu Andika Perkasa Jadi Cawapres Anies, Demokrat: Arahan AHY Masih Bersama Koalisi Perubahan

Kedua, lanjut dia, menyingkirkan lawan politik dengan berbagai cara.

“Singkirkan lawan politik dengan cara krikinalisasi, suap, atau skandal,” katanya.

Langkah terakhir, ucap Anies, mengganti peraturan untuk melanggengkan kekuasaan.

"Ketiga, 'ganti aturan mainnya'. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan, dan pelanggengan kekuasaan,” papar dia.

Ia mengungkapkan tiga cara itu dapat menimbulkan shifting baseline syndrome atau perubahan bertahap dan perlahan sehingga publik terbiasa dengan kondisi baru yang sebenarnya buruk.

Baca juga: Paradoks Nasdem dan Surya Paloh: Enggan Pisah dari Jokowi, tapi Capreskan Anies

“Kondisi yang penuh oleh praktik yang dulunya dipandang tidak normal, dan tidak boleh dinormalkan dalam demokrasi, tapi karena perburukannya berlangsung perlahan maka tanpa disadari dianggap kewajaran baru,” imbuhnya.

Diketahui, Anies saat ini merupakan calom presiden (capres) yang telah diusung oleh Partai Nasdem.

Namun, ia belum tentu melenggang ke kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena Nasdem tak mencukupi presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden.

Maka Nasdem mesti membentuk koalisi bersama partai politik lain. Saat ini upaya tersebut tengah dijajaki bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Tapi deklarasi koalisi belum terwujud hingga kini. Terbaru, Demokrat dan PKS menyampaikan sinyal ingin mendeklarasikan koalisi tersebut awal tahun ini.

Juru Bicara PKS, M Kholid mengungkapkan terbuka kemungkinan Koalisi Perubahan bakal dideklarasikan bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com