JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yanti Herman mengatakan, pihaknya menyiapkan 14.641 sarana kesehatan di sepanjang jalur mudik Natal dan tahun baru 2023.
Fasilitas kesehatan itu terdiri atas pos kesehatan, puskesmas hingga public safety center (PSC).
“Menghadapi libur Nataru tahun ini, sejumlah fasyankes telah kami siagakan di seluruh jalur mudik. Total ada sekitar 14.641 sarana kesehatan sudah kami siapkan, terdiri dari 901 Pos Kesehatan, 10.321 Puskesmas, 3.117 RS, 51 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 251 PSC 119,” ujar Yanti dilansir dari siaran pers Kemenkes pada Rabu (21/12/2022).
Baca juga: Hingga H-4 Natal, 593.771 Penumpang Bepergian dengan Angkutan Umum
Dia menjelaskan, untuk Puskesmas, RS, dan PSC 119 yang berada di jalur utama mudik, wajib mempersiapkan SDM dan pelayanannya selama 24 jam.
Kemudian, pos kesehatan disiapkan antara lain di pintu keluar tol, di tempat istirahat (rest area) jalan tol, di jalur non tol, di jalur penyeberangan, di bandara, tempat ibadah yang ramai dikunjungi masyarakat, serta di tempat wisata.
"Selain menyiapkan sarana kesehatan tersebut, juga disiapkan pelayanan vaksinasi khususnya vaksinasi booster, baik di beberapa pos kesehatan dan puskesmas," ungkap Yanti.
Baca juga: Tarif Bus Jakarta-Surabaya untuk Libur Natal 2022
"Di samping itu, promosi kesehatan mengenai pentingnya protokol kesehatan selama libur Nataru juga dilakukan pada setiap pos kesehatan yang didirikan," lanjutnya.
Yanti menyebutkan hal itu sesuai Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 50 Tahun 2022 dan Inmendagri Nomor 51 Tahun 2022, bahwa seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini masuk dalam PPKM kategori level 1.
Sehingga seluruh kegiatan masyarakat dapat dilakukan secara normal dengan protokol kesehatan ketat.
Adapun pada libur Nataru kali ini diperkirakan akan terjadi lonjakan mobilisasi masyarakat sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang.
Lalu diprediksi terjadi pergerakan masyarakat dari wilayah Jabodetabek mencapai 16,5 persen atau sekitar 7,1 juta orang.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di Sulsel hingga Natal
Dengan tingkat mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi tersebut, dikhawatirkan akan berpotensi terjadinya peningkatan kasus Covid-19, dan kasus lainnya seperti kecelakaan dan kasus penyakit akut lain.
“Seperti yang kita tahu pandemi belum sepenuhnya berakhir, potensi penularan masih ada, bahkan penularan untuk penyakit infeksi lainnya. Karenanya menghadapi libur nataru, beberapa langkah antisipasi telah kami siapkan," tutur Yanti
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.