Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Pesan Prabowo, Muzani: Kita Wajib Pelihara Kedamaian di Aceh

Kompas.com - 20/12/2022, 21:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani berkunjung ke Aceh dalam rangka menghadiri acara Maulid Raya di Kompleks Wali Nanggroe, Aceh, Selasa (20/12/2022).

Dalam kunjungan tersebut, Muzani membawa pesan dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengenai menjaga perdamaian di Bumi Serambi Mekkah itu.

"Pak Prabowo berharap bahwa setelah adanya perjanjian Helsinski kita semua punya kewajiban untuk memelihara perdamaian di Aceh. Karena Aceh adalah bagian dari NKRI, Aceh bagian dari Merah Putih. Aceh damai, Indonesia kuat," kata Muzani dalam keterangannya, Selasa.

Baca juga: Sandiaga Mengaku Selalu Koordinasi dengan Prabowo Soal Langkah Politiknya di Pemilu 2024

Ketua Fraksi Gerindra DPR itu mengungkapkan bahwa Prabowo tidak bisa hadir di Aceh hari ini karena mengikuti upacara serah terima jabatan panglima TNI.

Prabowo, kata Muzani, juga menyampaikan permohonan maaf karena tak bisa menghadiri acara ini.

"Pak Prabowo juga menyampaikan penghormatan kepada Paduka Wali Nanggroe yang seyogyanya memang Beliau ingin hadir, tapi karena ada agenda sertijab Panglima TNI, Beliau batal ke Aceh. Untuk itu kami mohon maaf kepada Paduka Wali Nanggroe dan seluruh masyarakat Aceh," ujar dia.

Prabowo juga menegaskan bahwa tidak ada lagi persoalan di Aceh.

Namun, menurut dia, perdamaian di Aceh yang harus dipelihara dengan baik.

Muzani kemudian bercerita tentang nasionalisme rakyat Aceh yang dinilainya tidak perlu diragukan.

Baca juga: Panglima TNI Yudo Sebut Daerah Prioritas yang Harus Dikunjungi, dari Papua hingga Aceh

Ia menyinggung sumbangan rakyat Aceh, khususnya terhadap dunia penerbangan komersial Indonesia.

Penerbangan komersial nasional dengan maskapai Garuda Indonesia tak lepas dari kerelaan masyarakat Aceh dalam memberikan sumbangan berupa emas.

Hal ini bermula dari pidato Presiden Pertama RI Soekarno pada 16 Juni 1948 di Kutaraja, daerah yang sekarang dikenal sebagai Banda Aceh.

Saat itu, Soekarno meminta rakyat menyumbang untuk republik yang masih rentan karena kekosongan kas negara.

Kemudian, terkumpulah emas bantuan dari Aceh sebanyak 20 kilogram untuk membantu jalannya penerbangan komersial Garuda pertama kali.

Hal itu dinilai sangatlah berarti. Demikian juga, kata Muzani, sumbangan emas dari rakyat Aceh untuk Monas di Jakarta yang saat ini menjadi ikon negara Indonesia.

"Kurang apa pengabdian dan penghormatan orang Aceh dalam membangun Republik Indonesia. Paduka Wali Nanggroe, keharmonisan inilah yang harus kita jaga," kata Muzani.

Oleh karena itu, Wakil Ketua MPR ini menekankan agar semua pihak bertugas mendorong potensi sumber daya manusia (SDM) maysarakat Aceh agar bisa menjadi provinsi yang kuat, maju, dan unggul.

Baca juga: Bekerja Ganda, 200 Pendamping Desa di Aceh Akan Dipecat

Sebab, ia menilai bahwa kedamaian di Aceh menjadi salah satu tolak ukur kedamaian di Indonesia secara umum.

"Karena damai Aceh, damai Indonesia. Aceh bersatu, Indonesia sejahtera," kata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com