Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Cepat Rudal KRI Kerambit-627 Lakukan Uji Tembakan dan Lumpuhkan Target, Siap Dioperasikan

Kompas.com - 19/12/2022, 15:12 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M ke-4 atau yang dikenal dengan KRI Kerambit-627, telah sukses melaksanakan uji penembakan pada tahap live firing test (LFT).

Uji penembakan tahap LFT itu turut dihadiri oleh tim kelaikan dari jajaran Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI AL.

Baca juga: Spesifikasi KRI Kujang-642, Kapal Cepat Rudal TNI AL Produksi Dalam Negeri

Uji penembakan KRI Kerambit-627 ini menyusul kesuksesan sistership-nya, yakni KRI Halasan-630 yang sudah terlebih dulu menjalankan rangkaian uji penembakan pada pertengahan November 2022.

“Setelah sebelumnya berhasil mengembangkan variant fast patrol boat (FPB), saat ini PAL kembali dipercaya oleh Kementerian Pertahanan untuk mengintegrasikan sistem senjata pada KCR KRI Halasan-630 dan KRI Kerambit-627, serta dalam proses pembangunan dua unit KCR Kapak dan Panah," kata Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia Iqbal Fikri dalam siaran pers, Senin (19/12/2022).

Baca juga: Spesifikasi KRI Golok-688, Kapal Cepat Rudal TNI AL yang Miliki Daya Hancur Besar

Dalam uji penembakan tahap LFT, KRI Kerambit-627 tepat sasaran dari jarak dekat maupun jarak jauh.

"KRI Halasan-630 dan KRI Kerambit-627 yang baru- baru ini dilaksanakan dengan hasil penembakan yang akurat, pendeteksian obyek sasaran yang tepat," ujar Iqbal.

Dengan keadaan muatan kapal penuh (full load), dapat dipastikan kondisi platform kapal dan sistem persenjataan dinyatakan siap untuk beroperasi.

Iqbal berharap, KRI Kerambit-627 bisa memudahkan TNI AL dalam menjalankan fungsi operasinya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.

Adapun sebagai Kapal Cepat Rudal 60m ke-4, KRI Kerambit-627 mengusung sistem persenjataan yang serupa dengan KRI Halasan-630 dan KCR Ke-5 dan KCR Ke-6 yang sedang dalam proses pembangunan meriam utama 57mm Mk3.

Sebelumnya, meriam utama itu telah terpasang di atas kapal pada April 2022 dan telah sukses menjalankan magnetic particle test (MPT) pada pertengahan Oktober 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com