"Kerja sama dengan pemerintah Turki sudah terjalin lama sejak pemerintahan Ottoman hingga saat ini. Indonesia sudah menjadi negara sahabat bagi kami," ujar Yunus Kiliç.
BRSDM dan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI juga melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertanian dan Kehutanan Turki.
Pihak Turki dipimpin oleh General Director Act General Directorate of Foreign Relations Kementerian Pertanian dan Kehutanan Turki Ahmet Volka Güngören.
Ahmet mengatakan, Turki sangat mengapresiasi Presidensi Indonesia pada Group of Twenty (G20) di Bali. Hubungan kerja sama Indonesia-Turki yang terjalin dengan erat juga akan terus ditingkatkan.
“Indonesia merupakan negara yang besar dan berperan penting di kawasannya," ujar Ahmet.
Sementara itu, Pimpinan Komisi IV DPR RI yang menjadi delegasi parlemen Indonesia, Anggia Erma Rini mengatakan, kunjungan diplomasi tersebut bertujuan untuk mempelajari kebijakan dalam penerapan program-program pembangunan.
“Diplomasi ini bertujuan mempelajari program di bidang pertanian dan pangan, lingkungan hidup dan kehutanan, kelautan dan perikanan, serta implementasi prioritas kebijakan di bidang tersebut dilaksanakan di Turki," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya diplomasi dengan negara lain terkait sektor kelautan dan perikanan.
Baca juga: Di AIS Forum 2022, Kementerian KP Paparkan Inovasi Pengelolaan Laut Berkelanjutan
Menurutnya, diplomasi penting karena masalah sektor kelautan dan perikanan bukan hanya persoalan Indonesia, tapi juga negara-negara lain di dunia, misalnya praktik illegal fishing.
Trenggono berharap, melalui diplomasi, pemerintah setiap negara bisa mengimbau warganya untuk tidak melakukan praktik illegal fishing, khususnya di wilayah pengelolaan perikanan negara lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.