Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Perempuan Menangis di Rumah Bangka: Diungkap Richard Eliezer, Dibantah Ferdy Sambo

Kompas.com - 07/12/2022, 09:01 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok perempuan yang disebut-sebut menangis setelah mengunjungi rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, masih menjadi misteri.

Perihal perempuan menangis itu pertama kali diungkap oleh mantan ajudan Sambo, Richard Eliezer atau Bharada E.

Namun, belakangan Sambo membantah keterangan Richard. Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) tersebut justru curiga ada pihak yang menyuruh Richard untuk mengarang cerita.

Baca juga: Ferdy Sambo Minta Bharada E Dipecat dari Polri

Sambo juga bersikukuh mengatakan bahwa motif penembakan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J adalah karena kekerasan seksual yang terjadi pada istrinya, Putri Candrawathi.

Lantas, keterangan siapa yang bisa dipercaya? Benarkah pernah ada wanita menangis di rumah Sambo yang terkait dengan pembunuhan Yosua?

Pengakuan Richard Eliezer

Sosok perempuan menangis di rumah Ferdy Sambo pertama kali diungkap oleh Richard Eliezer ketika hadir sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana dengan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf, Rabu (30/11/2022).

Richard mengungkap, suatu hari sekitar sebulan sebelum penembakan Yosua, dirinya, Brigadir J, dan ajudan Sambo yang lain bernama Mathius diminta untuk mengawal Putri Candrawathi dari rumah di Jalan Saguling menuju rumah di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.

Namun, ketika itu rombongan Richard, Yosua, Putri, dan Mathius tak langsung menuju ke rumah Bangka. Mereka berputar-putar dulu di daerah Kemang yang tak jauh dari rumah.

Baca juga: Bantah Richard Eliezer, Sambo: Tidak Ada Motif Lain, Apalagi Perselingkuhan

Begitu tiba di rumah Bangka, Richard mengaku melihat raut wajah Putri berubah menjadi marah. Tak lama, Ferdy Sambo tiba di rumah itu, dia juga tampak marah.

"Pada saat sampai di kediaman Bangka, Ibu (Putri) turun kayak lagi marah, jadi saya juga tidak berani nanya,” kata Richard dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu.

“Mungkin setengah jam kemudian Pak FS (Ferdy Sambo) pulang,” katanya.

Richard bilang, ketika itu dirinya dan beberapa ajudan Sambo yang lain menunggu di luar rumah atas permintaan Yosua. Sementara, ajudan yang berada di dalam rumah hanya ada Yosua dan Mathius.

Selang beberapa jam kemudian, Richard mengaku melihat perempuan keluar dari rumah tersebut. Richard mengaku tak mengenal perempuan itu, tetapi dia tampak menangis.

"Kita enggak tahu ada kejadian apa di dalam, sekitar 1-2 jam tiba-tiba ada orang keluar dari dalam rumah. Kan pagar di tutup, jadi dia ketuk dari dalam pagar. Terus, aku bukain pagar. Terus, saya lihat ada perempuan, Yang Mulia,” kata Richard.

“Saya tidak kenal, Yang Mulia, perempuan itu nangis. Saya tidak ada waktu dia datang, perempuan itu cari driver-nya dia. Saya lari ke samping, saya panggil driver-nya,” ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com