Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Isu Rujuk Koalisi, PAN Justru Tawarkan Gerindra-PKS Gabung KIB

Kompas.com - 07/12/2022, 05:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal ramainya isu rujuk Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pemilu 2024.

Zulhas memilih untuk menawarkan dua partai itu gabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Tambah boleh. Jadi misalnya PKS mau masuk, Gerindra mau gabung, boleh saja," kata Zulhas ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: PKS: Gerindra-PKS Punya Cerita Sukses Berkoalisi Usung Anies Baswedane

Menteri Perdagangan itu menegaskan, PAN hingga kini tetap solid di KIB bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Oleh karena itu, mengenai kemungkinan partau lain bergabung, tentunya akan dirundingkan bersama partai-partai KIB.

"Apapun nanti, apakah ada tambah, bergabung, capresnya nanti bagaimana, siapa, itu kita akan berunding dengan KIB ya. Jadi, segala sesuatu kita akan bicarakan bertiga nantinya," ujar Zulhas.

Lebih lanjut, Zulhas mengutarakan bahwa hingga kini KIB belum bicara soal tokoh calon presiden maupun calon wakil presiden.

Baca juga: KIB Bakal Gelar 1-2 Pertemuan Lagi buat Kerucutkan Nama Capres

Mereka lebih fokus memantapkan koalisi.

"Kita enggak bicara mendukung, dukung dulu. Kita koalisinya dulu. Jadi kita 3, Golkar, PAN, PPP. Kalau ada yang bergabung oke. Habis itu kita baru berunding siapa capresnya, siapa wapresnya," ujar  dia.

Belakangan, ramai isu soal partai-partai politik yang berkoalisi pada Pilpres 2014 dan 2019 akan rujuk menuju Pemilu 2024.

Adapun partai politik yang dimaksud yaitu Partai Gerindra dan PKS.

Dua partai ini adalah koalisi pendukung pasangan calon Prabowo-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 dan Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Begitu juga PAN yang tergabung koalisi yang sama di dua Pilpres tersebut.

Mulanya, Juru Bicara PKS M Kholid mengatakan, pihaknya mengajak Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang sedang dijajaki oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

Baca juga: Diajak PKS Gabung Koalisi Perubahan, Gerindra: Kenapa Enggak Ikut Kami?

Menurut dia, PKS sedang serius menjalin komunikasi politik dengan Nasdem dan Demokrat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com