JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pemerintah pusat dan kepala daerah untuk terus memperhatikan pergerakan inflasi.
Jokowi menekankan bahwa inflasi saat ini menjadi mimpi buruk bagi semua negara.
"Untuk pemerintah, gubernur, bupati dan walikota, saya minta perhatikan dari waktu ke waktu, dari jam ke jam, pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah tahun anggaran 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022).
"Ini penting sekali. Ini momok semua negara. Sekali lagi, perhatikan pergerakan angka inflasi di daerah masing-masing," katanya lagi.
Baca juga: Jokowi: Saya Minta Percepat Realisasi Belanja APBN dan APBD
Mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan, besaran inflasi Indonesia saat ini 5,8 persen.
Menurut Jokowi, besaran inflasi di Tanah Air ini relatif lebih baik jika dibandingkan rata-rata inflasi dunia yang mencapai lebih dari 10 persen.
Jokowi juga menyebutkan, kondisi ekonomi di Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia pada saat ini.
"Bahkan, Managing Director dari IMF mengatakan bahwa di tengah dunia yang gelap, Indonesia adalah titik terang. Ini adalah kerja keras kita semuanya," ujar Jokowi.
Baca juga: Hati-hati, Jokowi Sebut Investasi Tahun Depan Lebih Sulit
Jokowi melanjutkan, kinerja ekonomi Indonesia juga cukup menggembirakan, yakni pada kuartal kedua 2022 tumbuh sebesar 5,44 persen.
Sedangkan ekonomi nasional di kuartal ketiga 2022 tumbuh lebih baik, yaitu di angka 5,72 persen.
Kemudian, volume perdagangan dalam negeri juga terus tumbuh hingga mencapai 58 persen.
Selanjutnya, Indonesia juga mengalami surplus perdagangan dunia selama 30 bulan terakhir berturut-turut.
Baca juga: Jokowi: Investasi Jadi Rebutan Semua Negara, Kita Jangan Persulit
Meski demikian, Jokowi mengingatkan agar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan kondisi ekonomi global.
Jokowi meminta jajarannya memiliki perasaan yang sama bahwa keadaan kondisi ekonomi global tidak berada pada posisi yang normal.
"Seemuanya kita semuanya harus memiliki sense of crisis, betul-betul siap atas segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Yang tanpa kita prediksi, yang tanpa kita hitung semuanya kita harus siap," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Diperkirakan Awal 2023 Sudah Masuk Resesi Global
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.