JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam tiga tahun terakhir pemerintah telah berhasil menangani pandemi Covid-19, melindungi masyarakat sekaligus perekonomian.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menyampaikan laporan pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara, Kamis (1/12/2022).
Sri Mulyani menjelaskan, pada 2020 lalu penyerapan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 2.595,5 triliun dengan defisit anggaran yang melonjak hingga Rp 947,7 triliun.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Daerah Relokasi untuk Warga Korban Gempa Cianjur, Luasnya 16 Hektar
Kemudian pada 2021, belanja APBN tercatat sebesar 2.786,4 triliun. Akan tetapi, defisit anggaran mengalami penurunan tajam dari sebelumnya, yakni menjadi Rp 775,1 triliun.
"Kemudian pada 2022 ini kita akan membelanjakan APBN sebesar Rp 3.105,4 triliun. Dan defisit diperkirakan turun lagi sehingga menjadi Rp 598 triliun," kata Sri Mulyani.
"Ini menggambarkan bahwa dalam tiga tahun, kita (pemerintah) berhasil menangani Covid-19, melindungi masyarakat dan melindungi perekonomian," lanjutnya.
Selain itu, APBN juga dapat disehatkan kembali secara bertahap.
Baca juga: Pemerintah Beri Bantuan Pendidikan dan Pendampingan Psikososial Bagi Anak Pasca Gempa Cianjur
Lebih lanjut Sri Mulyani mengungkapkan, perekonomian nasional Indoneisa saat ini masih dalam tren pemulihan yang positif.
Dia pun mengungkapkan, perekonomian saat ini tumbuh cukup kuat.
"Tumbuh di atas 5 persen di dalam 5 triwulan berturut-turut. Dan baru-baru ini tumbuh 5,72 persen. Kemudian inflasi masih moderat jika dibandingan dengan negara lainnya, yakni 5,71 persen pada Oktober," ungkap Sri Mulyani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.