Setelah bertemu Ferdy Sambo, Richard Eliezer diminta duduk dan ditanya tentang peristiwa di Magelang yang dialami Putri Candrawathi.
“Pak FS (Ferdy Sambo) bilang ada kejadian apa di Magelang,” kata Eliezer.
“Siap, saya tidak tahu, Bapak,” ucapnya menjawab Sambo kala itu.
“Dia (Sambo) diam, nangis,” ujar Richard Eliezer lagi.
Baca juga: Richard Eliezer Ungkap Ada Perempuan Datang ke Rumah Ferdy Sambo di Bangka, Ketika Keluar Menangis
Kemudian, Ferdy Sambo menceritakan adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami istrinya oleh Brigadir J.
“Yosua sudah melecehkan ibu di Magelang!” kata Sambo kepada Eliezer.
“Saya kaget, takut, karena posisinya kami ajudan di Magelang,” ujar Eliezer.
“Dia bilang kurang ajar, anak ini sudah merendahkan harkat martabat saya,” kata Eliezer menirukan perkataan Sambo kala itu,
“Habis dia bicara, ada sisi dia nangis,” ungkap Eliezer.
“Memang harus dikasih mati anak itu!” kata Eliezer kembali menirukan perkataan Sambo.
Baca juga: Berdoa Usai Diminta Tembak Brigadir J, Bharada E: Tuhan, kalau Bisa Ubah Pikiran Pak Sambo
Ferdy Sambo kemudian meminta Eliezer untuk membunuh Brigadir J sebagaimana skenario yang telah disiapkan.
“Nanti kau yang tembak Yosua ya, kalau saya yang tembak, enggak ada yang jaga kita,” kata Sambo, sebagaimana ditirukan Richard Eliezer.
“Jadi gini Chad, skenarionya di 46 Chad, jadi nanti skenarionya ibu dilecehkan Yosua, baru ibu teriak kamu dengar kamu tembak, Yosua yang mati,” ujar Sambo menjelaskan skenarionya.
Mendengar skenario tersebut, Richard Eliezer mengaku kaget dan takut. Tetapi, ia tidak bisa berkata apa-apa saat itu.
“Saya kaget, saya takut. Duh saya disuruh bunuh orang ini,” kata Eliezer.