Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Ungkap Asal Usul Virus Polio di Aceh, Ternyata dari BAB Anak yang Baru Vaksin

Kompas.com - 30/11/2022, 19:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan asal usul virus polio yang menyerang seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie, Aceh.

Ternyata, virus itu berasal dari virus polio yang sudah dilemahkan dalam vaksin.

Adapun virus polio yang dilemahkan itu keluar dari tubuh anak yang baru saja divaksinasi polio saat sedang buang air besar (BAB).

"Biasanya penularannya kan lewat air besar itu. Air besar itu masuk ke anak yang belum divaksin, anak itu kena," ujar Budi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Kemenkes Minta Semua Bayi di Aceh Dapat Imunisasi Polio Lengkap

Menurut dia, penduduk di Pidie masih menerapkan BAB secara terbuka di sungai.

Sementara itu, sungai dipakai sebagai tempat aktivitas penduduk, termasuk tempat bermain anak-anak.

Budi juga menyebut, anak itu bisa ketularan karena belum disuntik vaksin polio.

Apabila sudah divaksin polio, anak itu kemungkinan tidak akan terserang penyakit tersebut.

"Jadi virus ini masuk berasal dari vaksin. Kenapa kok bisa masuk? Karena vaksinasi tidak merata. Kalau vaksinasinya merata, virus yang dari vaksin ini kalau masuk ke anak, anaknya sudah divaksin, itu enggak ada masalah," tutur dia.

"Tapi karena anaknya belum divaksin, itu masalah. Jadi dia kena," ujar Budi.

Kronologi penemuan virus polio di Aceh

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan, pada awal November 2022, ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh. Hal itu berdasarkan penelusuran RT-PCR.

Baca juga: Imbauan Kemenkes: Ada KIPI Usai Vaksin Polio, Segera Lapor

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Pidie menerapkan Kejadian Luar Biasa Polio tingkat Kabupaten Pidie. 

Pasien berusia 7 tahun 2 bulan dengan gejala kelumpuhan pada kaki kiri.

Anak tersebut mulai demam di tanggal 6 Oktober kemudian tanggal 18 Oktober masuk RSUD TCD Sigil.

Pada tanggal 21 sampai 22 Oktober, dokter anak mencurigai polio dan mengambil dua spesimen lalu dikirimkan ke provinsi.

Kemudian, tanggal 7 November, hasil RT-PCR keluar hasil konfirmasi polio tipe 2.

Maxi mengatakan, anak tersebut mengalami pengecilan di bagian otot paha dan betis kiri.

Selain itu, ia tidak memiliki riwayat imunisasi dan tidak memiliki riwayat perjalanan kontak dengan pelaku perjalanan.

"Tapi anak ini saya lihat kondisinya kemarin bisa jalan meskipun tertatih-tatih, cuma tidak ada obat nanti tinggal di fisioterapi untuk mempertahankan masa ototnya," ujar Maxi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com