Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bharada E Sebut Sambo Pegang Leher Yosua Sambil Bilang "Berlutut Kamu!"

Kompas.com - 30/11/2022, 15:25 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo sempat memegang leher Yosua sebelum penembakan. 

Hal itu disampaikan Richard saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf.

Adapun Richard mengikuti skenario Sambo untuk melakukan pembunuhan di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga lantaran Yosua telah dituduh melecehkan Putri Candrawathi.

Baca juga: Bharada E Sebut Kuat Maruf Diminta Sambo Kembali Kerja Usai Terkena Covid-19

Tanpa meminta penjelasan, Sambo langsung memerintahkan Brigadir J untuk berlutut dan meminta Richard untuk menembaknya.

"Pak FS (Ferdy Sambo) langsung 'Sini kamu'. Baru Pak FS pegang lehernya (Yosua). 'Sini' dorong ke depan, dorong ke depan, "Berlutut kamu berlutut!'. 'Wey kamu belutut'" ujar Richard dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

"Terus (meminta) ke saya 'Kau tembak, kau tembak cepat, cepat kau tembak'. Saya kokang senjata terus menembak yang mulia," ujar Bharada E.

"Saudara menembak Saudara yosua jarak berapa meter?" kata Anggota Majelis Hakim Morgan Simanjuntak.

"Sekitar dua meter yang mulia," kata Richard.

"Bagaimana cara Saudara menembak?" ujar Hakim.

"Saya sempat tutup mata saat tembakan pertama," kata Richard.

Baca juga: Turuti Skenario Ferdy Sambo, Bharada E Takut Bernasib seperti Yosua

Richard lantas menyampaikan bahwa Yosua sempat bertanya sebelum dieksekusi. Namun, Ferdy Sambo langsung menyuruhnya untuk berlutut.

"Pada saat didorong itu, korbang bilang 'Eh Pak, kenapa Pak?' tangannya diangkat. 'Kenapa Pak, kenapa, ada apa Pak?'. Kau berlutut. Posisinya tuh enggak jauh," ujar Richard.

Lantas Richard pun mempraktikan cara Ferdy Sambo mendorong dan memerintahkan Yosua untuk berlutut.

"Saudara diperintahkan menebak?" kata Hakim.

"Siap," jawab Richard.

"Berapa kali Sauudara tembak?" kata Hakim lagi.

"Tiga sampai empat kali," ucap Bharada E.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com