Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hanya dalam 8 Hari, Penyaluran Bansos Kemensos Tembus di Atas 80 Persen

Kompas.com - 30/11/2022, 11:49 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terus mendorong Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan akselerasi penyaluran bantuan sosial (bansos).

Sejak dimulai pada 21 November 2022 atau hanya dalam waktu delapan hari, penyaluran bansos mencapai lebih dari 80 persen dan menembus 90 persen untuk Program Keluarga Harapan (PKH).

Data tersebut terungkap pada kegiatan penyaluran bansos di Kantor PT Pos Indonesia, Jakarta Pusat untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat menyatakan, ada tiga jenis bantuan yang disalurkan di PT Pos Indonesia.

“Untuk PKH per hari ini sudah sekitar 9,4 juta KPM dari 10 juta KPM yang tersalurkan di seluruh Indonesia,” katanya dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), Selasa (29/11/2022).

Kemudian, kata Harry, realisasi penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) mencapai 89,10 persen, khusus DKI Jakarta.

Baca juga: Mensos Risma Pastikan Kemensos Layani Optimal Korban Gempa Cianjur

Selain itu, bantuan pangan nontunai (BPNT) atau sembako dengan target 18,8 juta KPM tengah dalam proses penyaluran PT Pos Indonesia.

Per Selasa, realisasi penyaluran BPNT atau sembako telah mencapai 80,40 persen khusus di DKI Jakarta.

Harry menjelaskan, indeks bantuan PKH tergantung komponen, seperti balita, anak sekolah, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas.

Adapun jumlah BPNT sebesar Rp 200.000 per bulan sehingga jumlah yang diterima per tiga bulan adalah Rp 600.000.

Sementara itu, untuk BLT BBM sebesar yaitu Rp 150.000 per bulan sehingga jumlah yang diterima per dua bulan Rp 300.000.

Harry menyebutkan, Kemensos menggandeng PT Pos Indonesia dalam penyaluran bansos dengan beberapa alasan.

Baca juga: Kemensos Buka Posko Dapur Umum di Jakarta dan Bekasi Guna Penuhi Kebutuhan Korban Gempa Cianjur

Pertama, hasil evaluasi penyaluran-penyaluran sebelumnya menunjukkan PT Pos Indonesia mampu menyalurkan bantuan dengan cepat dan bisa mengurangi hambatan dalam penyaluran.

Kedua, PT Pos Indonesia memiliki kantor cabang yang merata di seluruh Indonesia. Hampir setiap kecamatan memiliki kantor pos, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T),” katanya dalam siaran pers, Rabu (30/11/2022).

Dia menilai, jangkauan PT Pos Indonesia tersebut memudahkan akses KPM dalam mengambil bantuan sosial.

Selain itu, PT Pos Indonesia juga memberikan layanan door-to-door untuk penyerahan bantuan langsung ke rumah-rumah KPM yang tidak bisa hadir ke Kantor Pos, seperti penyandang disabilitas, lansia, dan KPM yang sedang sakit.

Ketiga, kata Harry, PT Pos Indonesia menggunakan sistem yang sudah teruji. 

Baca juga: Kemensos Dirikan Tenda, Dapur Umum, Toilet, hingga Sarana Air Bersih untuk Korban Gempa Cianjur

“Mereka memiliki sistem untuk mengecek apakah KTP elektronik tersebut telah masuk data penerima bantuan dan mendeteksi bahwa yang hadir merupakan pemilik KTP elektronik tersebut,” katanya.

Tepat sasaran

Lebih lanjut, Harry mengatakan, data KPM bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan sudah dipastikan padan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

"Ini amanah Ibu Menteri langsung. Beliau sangat antusias betul untuk memastikan semua bantuan yang disalurkan pemerintah itu betul-betul sampai dan dibuat mudah," kata Harry.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Kemensos dalam menyalurkan bansos.

“Kami mendukung penuh Kemensos untuk memberi bantuan secara tepat sasaran dan kami berkolaborasi untuk itu," katanya.

Baca juga: Kemensos Kirim Bantuan ke 7 Kecamatan Terparah yang Terdampak Gempa Cianjur

Zudan menjelaskan, sejak KTP elektronik diluncurkan pada 2011, pihaknya menjamin tidak ada data ganda.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri itu memastikan, satu orang hanya mempunyai satu NIK. Jika ada data ganda, pihaknya akan melakukan tracing.

Dia mencontohkan, jika NIK berbeda tetapi nama pemilik dan nama orang tua sama, pihaknya akan memilih salah satu yang NIK sudah terdaftar KTP elektronik.

Selain itu, kata Zudan, pemerintah juga memberikan akses jika ditemukan masyarakat yang layak menerima bansos tapi belum memiliki NIK.

Dalam hal ini, Kemensos bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil akan membuatkan NIK kepada yang bersangkutan agar bisa menerima bansos.

"Jika ada yang butuh bansos tapi belum ada NIK akan kami buatkan NIK," kata Zudan.

Pada kesempatan itu, Kemensos turut menyalurkan bansos PKH triwulan IV-2022, Tunai BPNT per tiga bulan (Oktober, November, Desember), dan BLT BBM tahap II per dua bulan (November, Desember).

Baca juga: Dukung Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemensos Raih Penghargaan dari Kemendesa PDTT

Kemensos juga menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa dua kursi roda untuk lansia dan tiga paket sembako kepada KPM yang telah dinilai kebutuhannya oleh Sentra Mulya Jaya Jakarta.

Penyaluran bansos tersebut juga masuk dalam rangkaian HUT ke-51 KORPRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com