Abu memaparkan, mata pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diajarkan, antara lain “Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan serta Pemberdayaan Masyarakat” dengan persentase sekitar 40 persen teori dan 60 persen praktik.
Pelatih akan menyampaikan materi, melakukan diskusi, tanya jawab antara pelatih dan peserta. Selain itu dilakukan juga fieldtrip di lokasi yang mendukung materi klasikal.
Sementara itu, Direktur Pasifik dan Oseania Kemenlu Adi Dzulfuat mengatakan, Indonesia terus mengoptimalkan perannya sebagai associate member melalui berbagai inisiatif yang semakin selaras dengan kerangka kerja sama MSG.
Salah satu inisiatif kolaboratif yang terus didorong implementasinya adalah MSG Roadmap on Inshore Fisheries Management and Sustainable Development 2015-2024.
Baca juga: Kementerian KP Tetapkan BRPI Sukamadi sebagai Percontohan Smart Fisheries Village di Indonesia
"Dengan referensi ini, kami berkomitmen bahwa kerja sama kami dengan MSG dan negara-negara anggotanya akan bermanfaat dan terkoordinasi untuk mencapai pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan melalui pendekatan berbasis masyarakat,” katanya.
Adi berharap, kerja sama tersebut ke depannya akan menjembatani kerja sama dengan komunitas dari Papua hingga Nusa Tenggara Timur, yang kini dimulai dari Ambon, salah satu kota musik dunia.
Sebagai informasi, kerja sama pelatihan di sektor kelautan dan perikanan antara KKP dan Kemenlu ini bukanlah pertama kalinya.
Pelatihan tersebut telah diselenggarakan sejak 2009 dalam kerangka Kerja Sama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) bagi banyak negara selatan selatan, termasuk MSG.
Baca juga: Kementerian KP Kembangkan Marine Aquarium Education Center di Pangandaran
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya mengatakan, pembangunan perikanan saat ini belum seimbang secara geografis dan belum memenuhi kebutuhan pangan dunia.
Padahal, kata dia, perubahan iklim menjadi tantangan setiap negara dan memberikan dampak yang serius kepada pengembangan industri perikanan.
Untuk itu, Trenggono mendorong kerja sama sektor perikanan dalam kerangka Negara Selatan-Selatan.
Indonesia pun mendukung pengembangan perikanan, terutama aktivitas perikanan yang rendah karbon dan ramah lingkungan.
"Pentingnya Negara Selatan-Selatan untuk bekerja sama yang sangat baik dan berkontribusi dalam mengelola dampak dari perubahan iklim terhadap sektor perikanan," tutur Trenggono.
Baca juga: Menteri KP: Jika Komoditas Rumput Laut Kita Tekuni Serius, Indonesia Bisa Jadi Champion...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.