Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter Polri yang Hilang Kontak di Bangka Belitung Dinyatakan Jatuh Usai Ditemukan 1 Jenazah

Kompas.com - 29/11/2022, 10:03 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Satu unit Helikopter 105/P-1103 milik Korps Polairud Baharkam Polri dilaporkan hilang kontak di wilayah perairan Kabupaten Belitung Timur pada Minggu (27/11/22) siang.

Tepat sehari setelahnya, helikopter tersebut dinyatakan jatuh usai satu jenazah korban yang merupakan kru helikopter ditemukan.

Helikopter tersebut merupakan helikopter BKO Polda Kalimantan Tengah yang take off dari Pangkalan Bun dan bertolak ke Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Informasi awal soal hilang kontaknya helikopter itu disampaikan Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Yan Sultra melalui Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Maladi.

Baca juga: Kapolri Berharap 3 Kru Helikopter Polri yang Hilang Segera Ditemukan

Maladi membenarkan informasi terkait satu helikopter milik Polri yang hilang kontak di perairan Kabupaten Belitung Timur.

"Dari info yang kita terima memang benar lost contact di perairan laut Bukulimau Belitung Timur, tapi kita tunggu info lanjut," kata Maladi, Minggu (27/11/22) malam.

Menurutnya, dalam manifes penerbangan helikopter tersebut terdapat empat kru helikopter P-1103 yang juga merupakan anggota Polri.

Keempat anggota tersebut adalah AKP Arif Saleh yang merupakan Capt Helikopter, Briptu Lasminto, Aipda Joko M dan Bripda Anam.

Baca juga: TNI AU Kerahkan Pesawat CN-295 Cari Helikopter Polri yang Hilang di Belitung Timur

Berikut fakta terbaru dari pencarian helikopter polri tersebut.

1 jenazah ditemukan

Setelah informasi itu diterima, pihak Polri bersama Tim SAR pun melakukan pencarian untuk menemukan para kru helikopter.

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto mengungkapkan, seorang nelayan bernama Sobri Wassholat menemukan adanya sandaran kursi penumpang di perairan Manggar pada Minggu (27/11/2022) sekitar pukul 20.30 WIB.

Berdasarkan lapooran tersebut, akhirnya pencarian korban difokuskan di perairan Manggar.

“Dengan temuan itu, fokus pencarian diarahkan di perairan Manggar,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Pencarian Helikopter Jatuh di Bangka Belitung, Polri Temukan Sejumlah Serpihan

Pada Senin pagi, Polri menemukan adanya menemukan titik koordinat yang diduga merupakan tempat satu janazah kru dari helikopter yang hilang kontak.

Adapun titik koordinat itu berlokasi di sekitar Pantai Burung Mandi, Bangka Belitung dengan titik SO2°42.702'E108°18.331'88.3ft.

Setelah jenazah berhasil dievakuasi, polisi menyebut identitas jenazah itu adalah Bripda Khoirul Anam selaku Teknisi Pelaksana Ditpoludara.

"(Nama korban) Bripda Khoirul Anam," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi.

Baca juga: Polri Temukan Jenazah Bripda Anam, Kru Helikopter yang Hilang Kontak di Bangka Belitung

Diduga jatuh akibat cuaca

Dari penemuan itu, Kabaharkam menduga helikopter yang sempat hilang kontak itu telah terjatuh.

Komjen Arief menduga jatuhnya helikopter itu akibat cuaca yang buruk.

"Dapat disimpulkan pesawat Heli P 1103 jatuh karena cuaca di perairan Manggar," kata Arief.

Selain menemukan jenazah korban, tim juga menemukan sejumlah serpihan helikopter, satu buah tangki BBM cadangan, dua buah tas hitam, satu buah tempat duduk, satu topi, dan satu sepatu.

Arief kemudian mengatakan, operasi pencarian terus dilakukan untuk mencari kru lainnya.

"Saat ini Tim SAR Pol Airud, Basarnas, TNI AU dan Polda Babel telah melakukan operasi pencarian," ujar Arief.

Baca juga: Kabaharkam: Helikopter Polisi yang Jatuh di Bangka Belitung karena Cuaca Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com