Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Tenangkan Korban Gempa Cianjur: Sabar Ya, Pemerintah Pasti Bantu

Kompas.com - 23/11/2022, 11:13 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menemui para korban terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022) hari ini. JK tampak menenangkan para warga yang sedang mengungsi.

Pantauan Kompas.com, JK tiba di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur sekitar pukul 09.45 WIB. JK terlihat mengenakan rompi PMI berwarna merah.

JK langsung menghampiri warga terdampak yang sedang mengungsi di tenda. Ada cukup banyak warga lanjut usia (lansia) yang terlihat.

Baca juga: Jusuf Kalla Minta PMI Jabar Segera Turun Tangan Bantu Korban Gempa Cianjur

Untuk di Desa Nagrak sendiri, ada 77 KK yang terdampak. JK pun menenangkan para korban bahwa pemerintah pasti membantu mereka.

"Sabar ya, Bu. Pemerintah pasti bantu," ujar JK.

Para korban yang dihampiri oleh JK tampak menyampaikan kebutuhan yang sedang mereka butuhkan saat ini.

Di antaranya seperti tenda, air bersih, layanan kesehatan, logistik, hingga hygiene kit.

Sambil berjalan melewati para korban gempa, JK juga tampak membagi-bagikan uang Rp 100 ribu kepada mereka.

Baca juga: Tawa Pimpinan DPR ketika Gempa: Potret Telanjang dari Buruk Literasi dan Mitigasi Bencana Indonesia

Selanjutnya, JK menghampiri anak-anak yang juga terdampak gempa. Anak-anak itu terlihat sedang bermain dengan ditemani oleh tim trauma healing dari PMI.

Melihat JK tiba, anak-anak itu langsung bernyanyi untuk JK.

"Selamat datang bapak, kami ucapkan. Selamat datang bapak, kami ucapkan. Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama. Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama," seru para korban anak-anak sembari bernyanyi.

JK tersenyum melihat sambutan dari anak-anak. Kemudian, anak-anak itu meminta bersalaman tangan dengan JK.

"Pak JK datang. Mau salim. Salim dulu semuanya," kata anak-anak.

Baca juga: Pamit Pergi ke Warung, Ibu Hamil di Cugenang Dilaporkan Hilang Saat Gempa Cianjur

Usai bertemu anak-anak, JK mengecek ketersediaan air bersih di lokasi pengungsian.

Saat JK membuka keran toren, tidak ada air yang mengucur. Dia pun meminta agar air bersih masuk ke salah satu prioritas utama.

Korban jiwa akibat gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur dan wilayah sekitarnya pada Senin (21/11/2022) terus bertambah.

Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB, korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 268.

"Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah terindentifikasi 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan," ucap Kepala BNPB Suharyanto, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/11/2022) malam.

Baca juga: Pencarian 151 Korban Hilang Gempa Cianjur, Gunakan Alat Life Locator hingga Kendala Medan

Selain korban jiwa, jumlah korban luka menurut data BNPB mencapai 1.083.

Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang.

Terkait dengan infrastruktur, total 22.198 unit rumah rusak akibat gempa Cianjur.

"Dapur umum telah beroperasi, kalau masih ada yang kurang dan belum terlayani lambat laun akan kami perbaiki," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com