Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Gempa Cianjur Terjadi 20 Tahunan

Kompas.com - 22/11/2022, 14:46 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) kemarin merupakan jenis gempa dengan siklus 20 tahunan.

Oleh karena itu, dia menekankan agar pembangunan rumah-rumah yang rusak akibat gempa bumi di Cianjur harus menggunakan standar bangunan antigempa yang sudah ditegaskan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan. Sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk yang rumah antigempa," ujar Jokowi saat menyampaikan keterangan pers usai meninjau lokasi terdampak gempa di Cugenang, Cianjur pada Selasa (22/11/2022) siang sebagaimana dipantau dari siaran langsung Kompas TV.

Kepala Negara pun menjelaskan, pemerintah akan memberi bantauan untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak berat, rusak ringan, maupun rusak sedang akibat gempa Cianjur.

Baca juga: Ketika Wakil Ketua Komisi V Tertawa Lihat Kepala BMKG Sembunyi di Bawah Meja saat Gempa Terjadi....

Untuk rumah yang mengalami rusak berat akan diberikan bantuan Rp 50 juta.

Lalu, untuk rumah yang rusak sedang diberikan bantuan Rp 25 juta.

"Dan yang ringan diberikan bantuan Rp 10 juta," tutur Jokowi.

Presiden Jokowi menambahkan, dirinya merasa senang akses jalan yang kemarin tertimbun akibat gempa sudah bisa dibuka.

Dirinya berjanji pemerintah akan melakukan percepatan penanganan dampak gempa.

Baca juga: Data Resmi Jumlah Korban Gempa Cianjur: 103 Orang Meninggal Dunia, 31 Orang Hilang

"Alhamdulillah, dan ini nanti akan dilanjutkan dgn kecepatan dalam penanganan, terutama yang penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun," tambah dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bertolak menuju Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Selasa untuk mengunjungi korban gempa di wilayah tersebut.

Presiden bertolak pukul 11.25 WIB untuk memastikan korban gempa mendapatkan penanganan yang memadai.

Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, perjalanan menuju Cianjur ini ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat meskipun Kepala Negara bisa menggunakan helikopter.

“Presiden lebih memilih menggunakan mobil untuk memastikan akses jalan yang sempat tertutup akibat gempa, sudah kembali terbuka,” ujar Bey dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Baca juga: TNI AL Kerahkan 500 Prajurit Hantu Laut Bantu Evakuasi Gempa Cianjur

Bey menjelaskan bahwa Presiden ingin memastikan bantuan logistik, seperti makanan, minuman, obat-obatan, sembako, dan bantuan lainnya tidak menemui hambatan dalam pengiriman.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com