Ia menyatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum ketiga parpol mengumumkan kesepakatan kerja sama.
“Yang sudah lebih jelas bersama itu ini (Koalisi Perubahan) dan keseriusannya ada,” tutur Anies.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman menegaskan tak berkeberatan jika figur yang diusulkan partainya sebagai cawapres, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, tidak dipilih mendampingi Anies.
Sebab, yang penting adalah pasangan capres-cawapres bakal Koalisi Perubahan bisa membawa kemenangan.
“Kami sepakat penentuan cawapres itu mendongkrak kemenangan, jadi kami berkomitmen, siapa pun yang dipilih oleh calon presiden (Anies) dengan pertimbangan rasional, itu kami yakini akan membawa pada kemenangan,” tutur Sohibul.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Ganjar, Anies, dan Prabowo Cenderung Loyal
Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Riefky mengaku Demokrat tak memasang harga mati agar koalisi mesti memilih ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk menemani Anies pada Pilpres 2024.
Bagi Demokrat, semangat perbaikan dan perubahan hanya bisa terwujud ketika koalisi ketiga parpol nantinya dapat menjadi pemenang pilpres.
Oleh karena itu, jika ada figur cawapres yang dinilai lebih baik untuk membantu Anies meraih kemenangan itu, Demokrat bakal menerima keputusan.
“Jadi tentu segala strategi termasuk pasangan cawapres ini adalah faktor memenangkan yang jadi pertimbangan kami. Jadi tentu akan (jadi) keputusan capres (Anies) dan dibicarakan juga dengan partai koalisi,” kata Riefky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.