Hendro menjelaskan, pengembangan bisnis konservasi energi memiliki beberapa tujuan.
Pertama, mendorong peran ESCO. Kedua, sebagai pembiayaan inovatif untuk proyek efisiensi energi.
Ketiga, memberikan awareness dan awards dengan sosialisasi besar-besaran penghematan energi, serta penghargaan dalam berbagai kategori.
"Banyak potensi yang bisa kita lakukan untuk penghematan energi. Jadi, potensi penghematannya itu bisa sekitar 30 sampai 40 persen", ujar Hendro.
Upaya konservasi energi, lanjut dia, dapat diterapkan dari sisi suplai maupun sisi beban, sampai seluruh tahapan pemanfaatan energi.
Baca juga: CNOOC: Produksi Lapangan Gas Selat Madura Jamin Pasokan Energi untuk Listrik dan Pupuk RI
Pada sisi beban, budaya hemat energi harus menjadi kebiasaan yang ditanamkan sejak dini.
Sebagai langkah lebih lanjut, Hendro mengajak peserta yang hadir untuk dapat melakukan kebiasaan-kebiasaan kecil dalam menghemat energi.
"Sebagai penutup, kami selalu mengkampanyekan budaya hemat energi. Jadi yang pertama ini, matikan lampu, cabut colokan jika tidak terpakai. Kemudian yang terakhir dengan memilih alat elektronik berlabel hemat energi," tuturnya.