Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/11/2022, 06:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya manusia yang mampu membuat pesawat terbang sendiri.

Hal ini dibuktikan sejak Nurtanio, Wiweko, dan Yum Soemarsono berhasil membuat pesawat terbang sendiri. Kemudian dilanjutkan B.J Habibie.

Periode Habibie terlihat kemampuan Indonesia yang berhasil masuk dalam kelas global. Hal ini ditandai membuat pesawat terbang sebagai industri yang sangat menjanjikan bagi performa Indonesia sebagai negara.

Sayangnya baik di era Nurtanio Cs dan era Habibie potensi besar negara ini menguap seiring dengan sirnanya komitmen pemerintah sebagai decision maker dalam bidang kedirgantaraan.

Maju dan gemerlapnya industri penerbangan di bawah kepemimpinan Habibie sangat tergantung posisi Habibie yang berada “dekat” dengan kekuasaan.

Begitu posisi Habibie sebagai pemimpin industri pesawat terbang tidak lagi memiliki peran menentukan dalam kebijakan strategis, maka pelahan tapi pasti sirnalah industri pesawat terbang Indonesia.

Industri pesawat terbang memerlukan orang yang mengerti dan memiliki visi kedirgantaraan.

Industri penerbangan memerlukan team work orang-orang yang memiliki kesadaran tentang perencanaan jangka panjang tanpa terbebani dengan kepentingan sampingan yang sifatnya sektoral.

Industri penerbangan memerlukan seorang leader yang memiliki pengaruh kuat pada jejaring pusat kekuasaan.

Industri penerbangan memerlukan komitmen nasional untuk maju bersama demi negara yang tidak dipengaruhi ambisi personal, golongan apalagi partai.

Industri penerbangan memerlukan pembinaan SDM yang terpola dengan baik dalam rentang waktu puluhan tahun.

Industri penerbangan memerlukan kegiatan Research and Development yang berkelanjutan. Industri penerbangan memerlukan perencanaan strategis dan road map jangka panjang lintas rezim kekuasaan.

Industri penerbangan nasional membutuhkan orang-orang yang memiliki tekad kuat dengan kredibilitas “country before self”, tidak mementingkan diri sendiri.

Tanpa itu semua, maka kita tidak usah heran dengan realita yang tengah kita hadapi sekarang ini.

Pesawat terbang kebanggaan nasional N-219 yang pertama kali terdengar gagasannya muncul sejak tahun 2003, sekarang tidak diketahui sampai di mana perkembangannya.

Pesawat N-219 merupakan Aircraft of Choice bagi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia.

Walaupun sudah terbang perdana tahun 2017 dan berhasil memperoleh Type Certificate pada 2020, sampai hari ini sayup-sayup sudah tidak terdengar lagi kabarnya. N-219 tengah berada dalam perjalanan menuju tujuan yang tidak diketahui.

Berikutnya gagasan produksi pesawat R80 dengan spesifikasi di atas N-219 yang dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) dan direncanakan sudah bisa terbang pada tahun 2022.

Nasib malang diderita R80 yang terpaksa dihapus alias dicoret dari daftar proyek strategis nasional pemerintah 2020 – 2024.

Sekarang tidak diketahui nasib yang diderita oleh rancangan spektakuler pesawat R80 yang konon akan menjadi saingan berat pesawat ATR.

Itulah nasib dari dua gagasan pembuatan pesawat terbang produksi dalam negeri yang sangat amat tidak jelas akan mengarah kemana.

Sangat masuk akal bahwa kesuksesan sebuah industri penerbangan tidak cukup “hanya” memiliki potensi belaka.

Tanpa dukungan kuat pemerintah dan para elite yang sadar kebutuhan membuat pesawat terbang sendiri, maka kita tidak akan pernah berhasil.

Kini di tengah kesibukan yang luar biasa dari sekian banyak orang dalam dinamika pilpres 2024, dipastikan tidak ada lagi yang sempat memikirkan tentang industri penerbangan nasional. Tidak ada lagi yang sempat memikirkan pesawat N-219 apalagi R80.

Ternyata memang industri penerbangan tidak ada pengaruhnya terhadap seseorang akan berhasil terpilih jadi presiden atau tidak.

Mohon dimaklumi oleh kita semua sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Didatangi Anies Malam-malam, Presiden PKS Teken MoU Koalisi Perubahan

Didatangi Anies Malam-malam, Presiden PKS Teken MoU Koalisi Perubahan

Nasional
Singgung Rombongan Moge Dikawal Masuk Tol, Kapolri Minta Jajaran Selektif Beri Pengawalan

Singgung Rombongan Moge Dikawal Masuk Tol, Kapolri Minta Jajaran Selektif Beri Pengawalan

Nasional
Di Balik Pengesahan Perppu Cipta Kerja: Mikrofon Demokrat Mati, PKS 'Walkout', hingga Terima Kasih Pemerintah

Di Balik Pengesahan Perppu Cipta Kerja: Mikrofon Demokrat Mati, PKS "Walkout", hingga Terima Kasih Pemerintah

Nasional
DPR Minta Jokowi Berhentikan Gazalba Saleh, MA Bicara Soal Aturan UU

DPR Minta Jokowi Berhentikan Gazalba Saleh, MA Bicara Soal Aturan UU

Nasional
Buat Meme Puan Maharani Berbadan Tikus, BEM UI: DPR Rumahnya 'Tikus'

Buat Meme Puan Maharani Berbadan Tikus, BEM UI: DPR Rumahnya "Tikus"

Nasional
KPK: Lukas Enembe Mogok Minum Obat, tapi Cuma 2 Hari

KPK: Lukas Enembe Mogok Minum Obat, tapi Cuma 2 Hari

Nasional
ASN Dilarang Buka Puasa Bersama, Kemenkes: Kita Diminta untuk Tetap Waspada

ASN Dilarang Buka Puasa Bersama, Kemenkes: Kita Diminta untuk Tetap Waspada

Nasional
KPU Anggap PN Jakpus Langgar Aturan karena Tak Mediasi Mereka dengan Prima

KPU Anggap PN Jakpus Langgar Aturan karena Tak Mediasi Mereka dengan Prima

Nasional
KPU Tambah Memori Banding, Bantah Klaim Janggal PN Jakpus soal Mediasi Prima

KPU Tambah Memori Banding, Bantah Klaim Janggal PN Jakpus soal Mediasi Prima

Nasional
Cerita Serka Sunardi, Babinsa yang Gagalkan Peredaran Ganja sampai Terseret Motor 10 Meter

Cerita Serka Sunardi, Babinsa yang Gagalkan Peredaran Ganja sampai Terseret Motor 10 Meter

Nasional
Sahkan Perppu Ciptaker Jadi UU, Buruh: DPR RI Hanya Stempel Pemerintah

Sahkan Perppu Ciptaker Jadi UU, Buruh: DPR RI Hanya Stempel Pemerintah

Nasional
Soroti Pengawalan Polantas untuk Masyarakat, Kapolri: Tertib, Bukan Beri Prioritas Melanggar

Soroti Pengawalan Polantas untuk Masyarakat, Kapolri: Tertib, Bukan Beri Prioritas Melanggar

Nasional
Kemenlu Benarkan Indonesia-Singapura Ajukan Perubahan Batas Ruang Udara FIR ke ICAO

Kemenlu Benarkan Indonesia-Singapura Ajukan Perubahan Batas Ruang Udara FIR ke ICAO

Nasional
Soal Sirene dan Strobo, Kapolri Imbau Anggotanya Lebih Sensitif Baca Situasi Jalan

Soal Sirene dan Strobo, Kapolri Imbau Anggotanya Lebih Sensitif Baca Situasi Jalan

Nasional
Kodam Mulawarman Akui Masih Kekurangan 3 Kodim untuk Antisipasi Masuknya Ancaman ke IKN

Kodam Mulawarman Akui Masih Kekurangan 3 Kodim untuk Antisipasi Masuknya Ancaman ke IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke