Kandungan yang dominan itu bisa lebih dari satu anasir Mahabhuta dalam suatu benda atau isi alam, misalnya kandungan apah dan prethiwi yang dominan menyebabkan keberadaan dalam bentuk padat cair (kental).
Baca juga: Putin Tak Hadir, Ini Daftar Pemimpin Dunia yang Akan Hadir di KTT G20
Demikian pula keberadaan beraneka ragam isi alam yang ditentukan kandungan yang berbeda-beda dari anasir Panca Mahabhuta.
Panca Mahabhuta sebagai anasir dasar penyusun alam semesta atau Buana asas Agung diciptakan causa prima (Tuhan Yang Maha Esa) melalui proses penciptaan.
Penciptaan tersebut merupakan pertemuan antara dua asas, yaitu asas kesadaran dan maya yang bertingkat dari atas ke bawah yang berperan menentukan keberadaan alam semesta beserta isinya.
Oleh karenanya, masyarakat Bali pun berharap segala hasil KTT G20 di Bali mampu memberikan jalan kesejahteraan dan harmonisasi untuk manusia serta alam semesta.
Guru besar dan dosen sastra budaya Universitas Udayana, I Nyoman Darma Putra menyebutkan, gunungan adalah simbol kehidupan serta kelestarian alam semesta.
Gunungan juga menjadi pengharapan bagi manusia dunia untuk keberlanjutan kehidupannya.
Baca juga: 7 Fakta Tari Pendet, Tarian untuk Sambut Delegasi KTT G20
“Harapan yang disimbolkan dengan logo gunungan ini bagian dari upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” katanya.
Demikian pula slogan “Recover Together, Recover Stronger” (Pulih Bersama, Bangkit Lebih Kuat), kata Darma, menjadikan optimisme masa depan cerah bagi seluruh bangsa demi pencapaian SGDs.
”Tentu di dalamnya ada Bali dan Indonesia,” ujar Darma.
Dia menambahkan, hasil-hasil dari KTT G20 bisa mewujudkan SDGs. Sejumlah hal terkait SDGs adalah isu pembangunan sosial dan ekonomi, termasuk mengenai kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan keadilan sosial.
Bagi masyarakat Bali, gunung dalam simbol gunungan dapat merujuk kepada arti Wana Kerthi, yaitu, upaya menjaga kesucian dan kelestarian hutan dan pegunungan. Wana Kerthi diartikan sebagai gunung-laut atau nyegara gunung.
“Itu simbol kolaborasi yang menentukan kesuburan alam sebagai sumber kehidupan makhluk hidup di bumi ini,” ujar Darma.
Baca juga: Persiapan SPKLU untuk KTT G20 Diklaim Sudah 100 Persen
Gunungan juga dianggap sebagai sumber inspirasi yang berorientasi pada kesejahteraan dan kebahagian alam semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.