Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Nilai Pemerintah Tak Konsisten Soal Kebijakan Analog Switch Off

Kompas.com - 10/11/2022, 20:26 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin menilai pemerintah tak konsisten dalam menerapkan kebijakan penghentian siaran televisi analog atau analog switch off (ASO).

Menurutnya, pemerintah belum menuntaskan kewajibannya untuk masyarakat sebelum kebijakan ASO diterapkan.

“Kalau enggak siap, jangan buru-buru dong, hanya bikin rakyat susah,” tutur Nurul dalam diskusi KWP di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Diduga Jadi Blank Spot, Satu Kampung di Lebak Tak Terjangkau Sinyal TV Digital

Salah satu hal yang disorot yakni belum rampungnya pembagian 6,7 juta unit set top box (STB) untuk keluarga kurang mampu.

Padahal kebijakan ASO dilakukan dalam tiga tahap, dimulai sejak 30 April, 25 Agustus, dan terakhir 2 November 2022.

“Sudah tahu akan jatuh tempo pada 2 November terakhir. Harusnya mereka memproduksi, mendistribusikan, dan jumlahnya bulat (sekitar) 6 juta itu,” ungkapnya.

Baca juga: Daftar STB TV Digital Bersertifikasi Kominfo Harga Rp 300.000 hingga Rp 650.000-an

“Sehingga 6 juta kepala keluarga kurang mampu ini bisa mendapatkan set top box sesuai haknya,” sambung dia.

Kedua, lanjut Nurul, pemerintah tak menerapkan ASO secara serentak di seluruh wilayah Tanah Air.

“Artinya kalau (ASO) tidak dilakukan secara nasional, tidak ada konsistensi dari pemerintah. Kalau mau ya semuanya, secara keseluruhan,” sebut dia.

Ia menganggap belum diterapkannya kebijakan ASO di semua wilayah Indonesia menjadi indikasi pemerintah lepas tangan pada kewajibannya.

Baca juga: Seberapa Menjanjikan Peluang Karier sebagai Software Developer di Era Digital?

Mestinya pemerintah menjamin kebutuhan penyiaran masyarakat sebelum menerapkan migrasi siaran televisi analog ke siaran digital.

“Tapi ini buang badannya seolah-olah dengan melegitimasi, pencabutan, pengalihan dari analog ke digital di seputaran Jabodetabek saja sudah mewakili republik ini, itu tidak benar,” terangnya.

Terakhir Nurul meminta pemerintah lebih dulu fokus untuk menyediakan berbagai alat yang dibutuhkan masyarakat untuk mengakses siaran televisi digital.

Sebab penerapan KSO di Jabodetabek saja telah menimbulkan banyak protes dari masyarakat, apalagi jika kebijakan diterapkan di seluruh Indonesia.

Baca juga: Apakah STB Harus Pakai Kabel HDMI buat Nonton Siaran Digital di TV Analog Biasa?

“Kita ini trust kepada negara, bahwa negara akan mengelola semuanya untuk kepentingan publik. Jadi bentuk kepercayaan itu juga (harus) dibayar dengan kerja-kerja pemerintah,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com