Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tilang Elektronik Dinilai Belum Efektif Diterapkan untuk Semua Jenis Pelanggaran Lalu Lintas...

Kompas.com - 01/11/2022, 09:41 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (E-TLE) dinilai belum efektif diterapkan untuk semua jenis pelanggaran lalu lintas.

Sebab, ada beberapa jenis pelanggaran yang disebut-sebut hanya bisa ditilang secara manual, bukan melalui kamera pengawas CCTV.

Karena itu, kebijakan Polri untuk menghapus permanen tilang manual dinilai perlu dipertimbangkan lagi, atau jika memang Polri sedang ingin memperbaiki citra mereka, setidaknya E-TLE dipasang di setiap persimpangan yang ada lampu merah.

Baca juga: Melihat Cara Kerja Tilang Elektronik yang Akan Gantikan Tilang Manual…

Dengan demikian, penerapan kebijakan itu terkesan tidak setengah-setengah dan sudah matang. Sehingga, apa yang menjadi alasan penerapan E-TLE dapat tercapai.

Selain itu, pemasangan E-TLE juga dinilai perlu diterapkan di seluruh pelintasan sebidang kereta api karena sangat membahayakan nyawa pengendara yang sering menerobos.

Butuh tilang manual

Wakil Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Deddy Herlambang berpendapat bahwa E-TLE dapat meminimalisir praktik korupsi yang biasa dilakukan oknum polisi saat tilang manual pengendara di jalanan.

Akan tetapi, kata Deddy, ada empat kategori pelanggar yang sepertinya hanya efektif ditindak melalui tilang manual.

Ia lantas mempertanyakan bagaimana cara polisi menilang pelanggar keempat kategori, yang pertama yaitu pelanggaran untuk kendaraan yang tidak memiliki pelat nomor.

"Pertama bahwa tidak semua kendaraan kita itu benar datanya. Bisa dilihat di jalan banyak motor-motor sering tidak ada pelat nomornya, nah itu bagaimana cara menilangnya," kata Deddy, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Tilang Manual Dihapus, Pengamat Pertanyakan Cara Polisi Tindak 4 Pelanggaran Ini

Menurut Deddy, akan menjadi hal yang tidak adil bagi pengendara yang tertib memperbarui identitas kendaraannya dengan pengendara yang tidak tertib.

"Sementara yang kendaraannya bodong, enggak ada plat nomornya entah itu di depan atau di belakang, kenapa lolos dari tilang," lanjut Deddy.

Adapun kategori kedua yakni kendaraan dengan pelat nomor palsu atau bodong. Terkadang beberapa kendaraan roda dua maupun empat acapkali pelat nomornya tidak sesuai dengan data.

Deddy juga mempertanyakan bagaimana cara polisi untuk menilang kendaraan yang demikian nantinya.

Baca juga: Tilang Manual Dihapus, Pakar Pertanyakan Pembayaran Denda Kendaraan yang Sudah Berganti Pemilik

"Banyak juga mobil bodong, mobilnya ada, fisiknya ada, tapi plat nomornya beda, itu gimana caranya menilangnya? Pakai E-TLE? sementara data-datanya enggak ada. Berarti kan tidak adil itu, justru kasihan pada kendaraan yang memang benar-benar valid data pemiliknya," jelas Deddy.

Kemudian kategori ketiga, yaitu truk over dimension/overloading (odol). Untuk kategori ini Deddy bertanya, bagaimana caranya menilang truk dengan muatan berlebihan jika E-TLE diterapkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com